Ribuan ekor ikan mas yang dibudidayakan dikeramba apung milik petani Desa Tiwingan Baru Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mati mendadak.
Kematian ribuan ekor ikan yang dibudidaya di keramba apung memanfaatkan air waduk Riam Kanan itu membuat petani mengalami kerugian ratusan juta karena berat ikan yang mati jika ditotal mencapai satu ton.Salah seorang petani ikan, Rudiansyah, Senin mengatakan, ikan yang siap dipanen itu mati tidak secara langsung tetapi bertahap dan kematian berlangsung sejak awal Ramadhan.
"Kematian ikan tidak bersamaan tetapi bertahap bisa belasan hingga ratusan ekor dan jika dihitung sejak awal Ramadhan hingga sekarang jumlah ikan yang mati mencapai ribuan," ujarnya.Menurut dia, penyebab kematian ribuan ikan itu diduga terkena penyakit karena ditemukan bintik-bintik putih di tubuh ikan disertai insang yang berwarna kuning pucat.
"Sebelum mati ikan terlihatlemas kemudian memisahkan diri dengan kawanan ikan lain. Begitu mati dan insangnya diperiksa warnanya kuning pucat berbeda dengan ikan mati normal insangnya merah," sebutnya.Menurut dia, para petani yang ikan masnya mengalami kematian berupaya memberikan obat-obatan khusus untuk ikan mas meski mereka masih belum mengetahui penyakit apa yang menyerang ikan peliharaanya.
Kepala Desa (Pembakal) Tiwingan Baru Edi Murdani mengatakan, jumlah petani keramba apung yang ikannya mati mencapai puluhan petani sehingga total kerugian mencapai ratusan juta."Petani yang membudidayakan keramba apung mencapai puluhan orang dan hampir semuanya mengalami kerugian akibat kematian ikan mas sehingga kerugian mencapai ratusan juta," ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya berharap Pemkab Banjar melalui dinas dan instansi terkait membantu petani dengan memeriksa ikan-ikan yang mati sehingga diketahui penyebabnya dan kematian bisa dicegah."Harapan kami dinas dan instansi terkait membantu menyelidiki penyebab kematian sehingga kematian ikan lain bisa dicegah dan petani tidak semakin rugi," harapnya.
Pembudidayaan berbagai jenis ikan termasuk ikan mas menggunakan keramba apung dengan memanfaatkan air Waduk Ir PM Noor atau lebih dikenal Waduk Riam Kanan sudah berlangsung puluhan tahun.Hasil perikanan air tawar itu didistribusikan petani baik untuk masyarakat lokal di Kabupaten Banjar maupun kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Kalsel.(Zal/A)