Sejumlah desa di wilayah Kecamatan Pulau Sembilan, sekitar 84 mil sebelah selatan Kotabaru, Kalimantan Selatan, hingga saat ini masih terisolasi.
"Hingga saat ini belum ada sarana transportasi umum dan alat komunikasi yang bisa menembus ke beberapa desa di wilayah kerja kami," kata Camat Pulau Sembilan Jabir di Kotabaru, Rabu.
Ia mengatakan, akibat tidak adanya alat komunikasi dan transportasi umum tersebut, menyebabkan Desa Teluk Sungai dan Labuhan Barat di Pulau Maradapan menjadi daerah tertinggal dan terisolasi.
Hampir semua urusan masyarakat dan upaya pertolongan apabila terjadi musibah selalu terlambat.
"Terlebih apabila ada warga kami yang sakit keras, kebanyakan mereka tidak dapat tertolong," katanya.
Masalah tersebut, ujar Jabir, telah disampaikan kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kotabaru, namun hingga saat ini belum ada tanggapan.
Jabir mengaku meminta sejumlah kapal untuk inventaris dan pesawat radio sistem stasiun berjaringan (SSB) untuk setiap kepala desa yang terisolasi.
Dua sarana tersebut untuk kelancaran komunikasi dan informasi, serta untuk kelancaran transportasi masyarakat desa ke desa yang lain atau kecamatan.
Selain mendesak pemerintah segera memberikan sarana tersebut, Jabir juga telah mengajukan ke perusahaan komunikasi PT Telkomsel untuk membangun base transceiver station (BTS) di Pulau Maradapan.
"Telkomsel cukup membangun satu BTS di Maradapan akan bisa menjangkau seluruh desa di Kecamatan Pulau Sembilan," harapnya.
Namun sayang, lanjut Jabir, pihak PT Telkomsel memintanya harus tetap bersabar, karena pembangunan BTS masih menunggu giliran.
Sementara itu wilayah Pulau Sembilan yang berada di daerah perbatasan wilayah Jawa Timur itu jaraknya dengan Kotabaru sekitar 84 mill.
Kecamatan Pulau Sembilan terdiri atas lima desa, Desa Labuan Barat dengan luas, 162 km2, Teluk Sungai sekitar 137 km2, Maradapan sekitar 81 km2, Tengah sekitar 40 km2, dan Tanjung Nyiur sekitar 56 km2.
Dalam kondisi gelombang tinggi, nelayan dan masyarakat tidak berani berlayar, karena dapat membahayakan keselamatan.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kotabaru Suhariansyah MAP, hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait persoalan tersebut./C
