Desa Taniran Selatan gelar pelatihan barbershop dan salon

Kandangan (ANTARA) - Pemerintah Desa Taniran Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kembali melaksanakan kegiatan pelatihan untuk warganya di bidang Barbershop dan salon, di LPK R Barber School.

Kepala Desa Taniran Selatan, Pahrudin  mengatakan, pelatihan ini terinspirasi dari pola pikir pemerintahan, di mana sekarang tingkat pengangguran di desanya mungkin masih ada.

 Jadi untuk meminimalisasi hal tersebut Pemdes Taniran Selatan mengambil inisiatif untuk melaksanakan berbagai pelatihan atau melaksanakan kegiatan dari program dana desa bagi masyarakatnya.

Baca juga: Kelotok ambulan dan mobil pengangkut sampah prioritas pembangunan Daha Selatan

"Beberapa waktu yang lalu kami sudah melaksanakan pelatihan membordir dan Alhamdulillah mereka masih berlanjut dengan belajar sendiri di rumah, sambil menerima pesanan orang-orang yang datang minta dibuatkan bordir untuk pakaian dan hari ini, maka kembali hari ini kami melaksanakan kegiatan pelatihan Barbershop dan salon," katanya, Kamis (18/11) kemarin.

Dijelaskan dia, dengan adanya pelatihan ini agar masyarakat akan mendapatkan ilmu baru, pengetahuan baru dengan harapan mereka bisa membuka usaha sendiri.

Pihaknya sangat berharap para peserta itu juga nantinya akan membentuk kelompok usaha bersama, dengan demikian perekonomian di Taniran Selatan akan bisa ditingkatkan dengan adanya SDM yang baru.

Pelatihan ini sendiri dianggarkan dari dana desa dengan kisaran sekitar Rp28,1 juta, itu semua termasuk sewa tempat, honor instruktur, makan minum selama pelatihan serta bahan pelatihan dan juga pajak.

Baca juga: Bupati HSS dukung pengembangan wisata susur sungai Daha Utara

"Kami juga berharap ke depannya Desa kami Taniran Selatan bisa lebih memotivasi desa-desa lain, untuk juga bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan pelatihan yang seperti ini," katanya.

Ditambahkan dia, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan barbershop dan salon kali ini ada 10 orang, terdiri dari lima laki-laki dan lima perempuan, dan rata-rata dalam usia produktif sehingga untuk penyerapan dan penerapan ilmu akan lebih cepat di usia tersebut.