Washington (ANTARA) - Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo mengatakan pada Senin (12/7) bahwa dia mendesak pelonggaran pembatasan virus corona yang melarang sebagian besar warga di dunia bepergian ke Amerika Serikat, tetapi pejabat kesehatan AS tetap khawatir atas makin merebaknya wabah.
Lusinan kelompok bisnis AS, anggota parlemen, dan pejabat dari pemerintah asing mendesak pemerintahan Presiden Joe Biden untuk melonggarkan pembatasan ketat yang diberlakukan di bawah mantan Presiden Donald Trump.
"Kami sedang mengerjakannya," kata Raimondo kepada Reuters dalam sebuah wawancara, "Saya berusaha sangat keras."
Baca juga: Amerika Serikat akan perluas kelayakan Haiti untuk program bantuan deportasi
Dia mengatakan dia bertemu dengan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Xavier Becerra pada Jumat tetapi tidak memiliki informasi tentang kapan keputusan dapat dibuat.
"CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) gusar, dan sulit untuk mengetahui apakah orang divaksin," katanya. "Tidak ada paspor vaksin yang dapat diandalkan, dan itu semacam rintangan besar."
Gedung Putih mengatakan sedang melanjutkan diskusi dengan Uni Eropa, Inggris, Kanada dan Meksiko tentang bagaimana akhirnya mencabut pembatasan, tetapi pejabat AS mengatakan mereka masih belum memiliki jadwal dan pejabat industri perjalanan berpikir pembatasan mungkin tidak akan dicabut sampai Agustus atau lebih.
Gedung Putih telah berulang kali mengesampingkan paspor vaksin nasional.
Menteri Transportasi Pete Buttigieg telah bergabung dengan Raimondo dalam mendorong pencabutan pembatasan, menurut sumber yang mengetahui diskusi tersebut, tetapi orang lain dalam pemerintahan tetap khawatir bahwa membuka pintu bagi lebih banyak pelancong dari luar negeri dapat menyebabkan peningkatan tingkat infeksi COVID-19.
Seorang juru bicara Becerra tidak segera berkomentar tentang pertemuan dengan Raimondo.
Maskapai dan lainnya mendesak pemerintah untuk mencabut pembatasan yang mencakup sebagian besar warga negara non-AS yang baru-baru ini berada di Inggris, 26 negara Schengen di Eropa tanpa kontrol perbatasan, Irlandia, China, India, Afrika Selatan, Iran, dan Brazil.
Baca juga: Australia tingkatkan pangkalan, perluas latihan militer dengan AS
Amerika Serikat juga melarang pelancong yang tidak penting untuk menyeberang ke Amerika Serikat dari perbatasan darat Kanada atau Meksiko.
Diplomat Eropa dan lainnya berpendapat bahwa daftar negara dengan pembatasan perjalanan yang terlalu ketat termasuk beberapa negara dengan tingkat infeksi yang rendah, sementara yang lain dengan tingkat infeksi yang tinggi, termasuk Argentina, tidak menghadapi pembatasan.
Sumber: Reuters
Mendag AS desak cabut pembatasan perjalanan
Selasa, 13 Juli 2021 7:55 WIB