Diutarakan dia, Selasa, sebagaimana ditetapkan� Kementerian Kehutanan RI sebagai daerah pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) daerah Tanah Laut memiliki unggulan berupa budidaya lebah madu.
 "Sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah melalui Keputusan Bupati No. 188.45/463-KUM/2013,� menetapkan madu sebagai HHBK unggulan� bagi Kabupaten Tanah Laut," ujarnya. Dengan Keputusan Bupati tersebut, jelas dia,� Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Laut secara intensif melakukan pembinaan dalam pengembangan lebah madu tersebut,� melalui sosialisasi, pelatihan, bantuan alat, dan penguatan kelembagaan kelompok tani.
 "Saat ini sudah lebih dari 1.000 koloni lebah� dibudidayakan dengan melibatkan 30 kelompok.� Jenis lebah yang dibudidayakan itu seperti� Apis Cerena, Apis Dorsata, Apis Mellifera dan Klenceng� atau Kelulut, " terangnya.
 Kemudian, sebut dia, selain Madu, sebenarnya masih ada beberapa hasil ikutan dari lebah yang belum termanfaatkan seperti,� royal jeli, propolis, pollen dan racun lebah.�Â
 "Produk dari lebah tersebut tidak hanya untuk dikonsumsi saja, tetapi juga digunakan untuk industri kesehatan, kosmetik dan lainnya," tandasnya.
Dikatakan Hairin, untuk menanungi pelaku usaha lebah madu di daerahnya ini maka dibentuk organisasi HIPPMATALA.
"HIPPMATAL tersebut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan� Bupati Tanah Laut No.188.45/718-KUM/2014, tanggal 20 November 2014," bebernya
 Menurutnya, dengan� ditetapkan organisasi yang menaungi pelaku usaha lebah madu tersebut, maka dapat membantu para pengusaha maupun petani lebah madu di Kabupaten Tanah Laut untuk terus maju dan berkembang.
 "Lokasi sentra�lebah madu di Kabupaten Tanah Laut berada di lima kecamatan," ucapnya.
 Untuk Kecamatan Pelaihari, jelas dia, berada di Desa Karang Taruna, Desa Pemuda dan Desa Sumber Mulya. Sedangkan� di Kecamatan Takisung berada di� Desa Telaga Langsat.
 Selanjutnya untuk Kecamatan Jorong berada di Desa Sabuhur ,� Kecamatan Batu Ampar berada di Desa Batu Ampar dan Kecamatan Oanyipatan berada di Desa Bumi Asih dan Batu Tungku.
 Lebih lanjut dia mengemukakan, jika dikelola dengan baik usaha budidaya lebah madu dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, menumbuhkan kesadaran memelihara dan melestarikan lingkungan serta meningkatkan devisa negara.
 "Persoalan yang sering dihadapi dalam usaha budidaya lebah madu� adalah, kurangnya sumber pakan, sehingga menyebabkan lebah minggat," terangnya.
 Namun demikian, sebut dia,� masalah kuranhnya sumber pakan bagi lebah madu dapat diatasi� dengan pengayaan atau penambahan tanaman seperti,� penanaman pohon Kaliandra, kopi dan lainnya, demikian kata Hairin. Â