Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sempat ditelepon oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih dari lima kali untuk meng-update kondisi terkini musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan sekitar Kepulauan Seribu.
“Tercatat lebih dari lima kali Bapak Presiden menelpon saya dan berdiskusi,” kata Menhub Budi Karya Sumadi saat memberikan keterangan pers dari Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Menhub Budi Karya baru saja dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk melaporkan kejadian musibah Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).
Baca juga: Kemarin, soal SJ 182 laik terbang hingga keyakinan konsumen
Presiden Jokowi, kata Menhub Budi Karya, menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini, duka cita kepada keluarga korban, dan mendoakan para korban.
“Saya baru saja dipanggil Pak Presiden untuk melaporkan kejadian musibah Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. Pertama kali Bapak Presiden menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini, duka cita kepada keluarga korban, dan mendoakan agar almarhum-almarhumah mendapatkan tempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” kata Menhub Budi Karya.
Menhub Budi Karya menegaskan bahwa Presiden Jokowi memiliki perhatian besar terhadap musibah yang terjadi tersebut.
Baca juga: SAR TNI AL: Puing pesawat menjadi kendala pencarian kotak hitam
“Kami sampaikan juga Bapak Presiden begitu concern dengan proses penyelesaian musibah ini. Dan saya juga sehari dua kali memberikan laporan kepada Bapak Presiden,” kata Menhub.
Presiden Jokowi juga telah memerintahkan kepada Menhub pada kesempatan itu untuk berkoordinasi dengan cepat terkait proses pencarian korban sekaligus mempercepat proses pencarian kotak hitam dari pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut.