Paringin, (Antaranews Kasel) - Kondisi Sungai Pitap, anak Sungai Balangan yang berada di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, kini kondisinya kian rusak, selain mendangkal juga banyak sampah dan airnya agak keruh walau kondisi sungai surut.
Pemantauan wartawan yang melakukan perjalanan ke wilayah yang berada di kaki Pegunungan Meratus tersebut, Jumat, menyaksikan kondisi sungai yang sangat surut karena pendangkalan, dan dimana-mana di tengah sungai banyak berserakan kayu-kayu bekas tebangan atau kayu yang roboh.
Begitu juga airnya tidak jernih lagi sebagaimana beberapa tahun lalu, terbukti walau surut masih susah terlihat bebatuan dan pasir yang berada di dasar sungai.
"Kalau dulu, bila musim kemarau dan air surut, mudah terlihat bebatuan dan pasir di dasar sungai karena airnya jernih, sekarang keruh," kata Dumrani penduduk di Desa Panggung.
Menurut Dumrani, kerusakan sungai ini belakangan sangat terasa, sebab selain sampah berserakan juga populasi ikan berkurang drastis, seperti berkurangnya ikan mangki, jelawat, adungan, lampam, sanggang, dan ikan sungai air tawar lainnya.
Bahkan populasi kerang sungai seperti kijing dan ketuyung juga sudah sulit diperoleh, padahal dulu kedua kerang sungai tersebut, mampu mencukupi kebutuhan lauk pauk warga setempat.
Rusaknya Sungai Pitap tersebut diperkirakan terjadi juga di bagian hulu sungai yang berada di Pegunungan Meratus.
Hulu sungai Pitap sudah terjadi penggundulan hutan, karena banyak pemukiman dan belakangan tidak jauh dari sungai Pitap ada pertambangan batubara skala besar, yakni di daerah Tundakan yang juga diperkirakan berpengaruh terhadap kondisi air sungai yang keruh ini, katanya.
Warga setempat berharap pemerintah setempat bisa merehabilitasi kondisi sungai yang rusak tersebut, dengan membersihkan sampah-sampah sungai atau melakukan pengerukan terhadap sungai yang mendangkal agar sungai ini bisa berfungsi sebagaimana mestinya.