Barabai (ANTARA) - Sosok laki-laki periang yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Tengah (HST), H Akhmad Tamzil ternyata memiliki segudang pengalaman dan prestasi baik di pemerintahan maupun dalam pembinaan terhadap masyarakat Bumi Murakata.
Saat diwawancarai pada Selasa (22/9), pria kelahiran asli Barabai 06 Juni 1960 itu menceritakan, awal karirnya menjadi PNS Tahun 1983 di lembaga vertikal BKKBN, dan mendapatkan jabatan sebagai eselon Vb sebagai kasubsi penerangan dan motivasi.
Saat itu, dia berjuang bersama teman-temannya dan mitra kerja memasyarakatkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) atau yang terkenal bertemakan "Dua Anak Cukup".
Seiring waktu, mantan Ketua DPD AMPI Tahun 1997 itu mendapat promosi ke eselon IVa sebagai kepala seksi keluarga sejahtera.
"Saat itu kami masih ingat kenangan manis memasyarakatkan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di setiap desa dengan program unggulan Tabungan Keluarga Sejahtera (Takesra) dan Kredit Usaha Sejahtera (Ukesra). Alhamdulillah saat itu banyak masyarakat yang terbantu," kata mantan aktivis pemuda KNPI HST itu.
Menjelang otonomi daerah 2003, Tamzil mendapatkan kesempatan promosi sebagai Kepala Bidang Keluarga Berencana dan mengantarkan HST dari sisi pengendalian kependudukan berhasil membantu pimpinan dengan indeks TFR (Total Fertiliric) HST diangka 2,6, artinya tingkat kelahiran rata-rata di HST per pasangan diusia subur hanya 2,6 di bawah nasional saat itu 3,2.
Selain itu, Ia juga berhasil mengatarkan membantu pimpinan meraih penghargaan Manggala Karya Kencana (Penghargaan bidang tertinggi bagi KB) Tahun 2003 dan Manggala Karya Kencana dari Presiden untuk ketua TP PKK HST.
Berkat keuletan dan kesuksesannya dalam bekerja, pria yang sudah punya tiga cucu itu diberikan kesempatan menjabat sebagai Sekretaris Bappeda Kabupaten HST (2004-2006). Dengan semangat belajar dan terus belajar guna kemajuan banua dan pemerintahannya, dia pun sangat memahami dan lihai dengan sistem penyusunan anggaran perencanaan Pemkab HST.
Dipenghujung Tahun 2006, Tamzil mengikuti Spamen (Diklat PIM) di Surabaya. Pasca pelatihan itu, Dia diberi kepercayaan lagi sebagai kepala Dinas Pendidikan.
"Bersama dengan teman-teman PGRI dan Dewan Pendidikan Kabupaten HST, kami berhasil mengantarkan pimpinan mendapatkan penghargaan Satya Lencana Bidang Pendidikan tahun 2007," kata mantan Ketua Satgas Pemuda Golkar Tahun 1997 itu.
Berkat kepedulian dan komitmen kepada pimpinan selama menjabat, termasuk pendidikan non formal ponpes dan BKPRMI, TKA/TPA dan sektor lainnya, Tamzil juga berhasil kembali menghantarkan penghargaan tertinggi dari PGRI yaitu Maha Dwija Praja Nugraha yang diserahkan langsung oleh ketua PGRI waktu itu prof Dr H Mohamad Sorya di stadion Mandingin Barabai.
Ketua organisasi cabang olahraga Futsal HST dulu itu juga pernah menjabat sebagai kepala Bawasada tahun 2008 yang bertugas melakukan revitalisasi pengawasan internal di lingkup Kabupaten HST. Tidak berselang lama di tahun yang sama diberikan amanah menjabat sebagai kepala Bappeda dan mengantarkan mengawal siklus perencanaan pembangunan di HST.
Pada Tahun 2011, Tamzil juga tercatat menjadi asisten II bidang ekonomi pembangunan dan berhasil menuntaskan pembebasan jalan lingkar sepanjang 8,4 km bersama teman-temannya selama sembilan bulan.
Yang paling berkesan diceritakannya, adalah saat menjabat sebagai kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan berteman dengan pasukan kuning.
"Alhamdulillah dari masa kepemimpinan kita sebagai kepala dinas LH HST bersama pasukan kuning, berhasil menghantarkan satu-satunya kabupaten Se-banua Anam mendapatkan anugerah adipura 3 tahun berturut turut, dan tiga kali baru diikuti kabupaten lain,” kata mantan Ketua Umum Cabang Olahraga INKAI itu.
Menurut Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) itu, karena berhasil meraih adipura kategori kota kecil, akhirnya pada masanya berhasil merenovasi seluruh taman kota di Barabai menjadi lebih indah dan membebaskan pasar kumuh di depan bioskop dengan menggantikan pemilik lama di pasar keramat.
Pada awal Tahun 2017, Ketua umum DHC itu diberi kepercayaan menjabat sebagai Sekda Kabupaten HST hingga tahun 2020 dan dapat mengembalikan pengelolaan anggaran pemerintahan meraih kembali predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sempat bernilai Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Selain itu, di Tahun 2018 juga kembali mempertahankan piala Adipura.
Berkat kerja keras dan tak kenal lelah dalam bekerja serta ikhlas dalam pengabdian membuat setiap dinas maupun organisasi yang dipimpinnya selalu sukses dan maju, terutama yang berhubungan dengan masyarakat.
Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten HST itu juga mempunyai tekad yang kuat untuk selalu mengabdi dan memajukan Bumi Murakata agar lebih baik lagi.
"Saat menjabat sebagai Sekda, Ia sangan konsen dan fokus membantu pimpinan dalam menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan visi misi yang ditetapkan hingga akhir masa jabatan.
Dengan pengalaman yang dimilikinya itu, Dia berharap terus dipercaya oleh masyarakat untuk berbuat lebih banya lagi guna kemajuan HST dan terus berkarya serta bermanfaat bagi orang lain.
Saat mencalonkan diri sebagai kontestan pada Pilkada HST Tahun 2020 ini melalui jalur independen, Tamzil berpasangan dengan M Ilham Effendhy, pensiunan PNS di Samsat yang merupakan anak mantan mantan Bupati HST periode 1979-1982, yakni M Syarkawi.
Tamzil juga sempat beberapa kali mendapatkan polling tertinggi dari calon-calon Bupati HST lainnya, Dia mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih karena ternyata masyarakat masih mengingatnya dan memilihnya.
Maju dijalur Independen, Pasangan dengan slogan "Bersama Kita Bisa" itu juga berhasil mengumpulkan persyaratan E-KTP sebanyak 20.564 E-KTP.
Sedangkan Pasangan Aulia Oktafiandi dan Mansyah Sabri sebanyak 19.814 E-KTP dan Pasangan Fakih Jarjani - Abu Yazid Bustami sebanyak 20.602 E-KTP.
"Untuk hasil nantinya, kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat dan biarkan mereka yang menilai, yang pastinya mengabdi dan memajukan Bumi Murakata yang tercinta ini harus kita tanamkan kapanpun dan dimanapun berada hingga sampai batas usia kita,” kata pejabat yang pernah sangat dekat dengan ulama dan Habaib itu.
H AKhmad Tamzil lahir di Barabai, 06 Juni 1960 dan mempunyai istri bernama Hj Sri Harmini yang pernah aktif di Dharma Wanita Persatuan Setda HST.
Dia juga mempunyai anak yaitu bernama Yusali Sary, SE yang sekarang menjadi PNS di Pemko Banjarbaru dan Taufik Akbar, SE yang sekarang bekerja di Swasta, sedangkan Indri Hafsari, masih kuliah di STIE Banjarmasin.
Mengenal lebih dekat calon Bupati HST H Akhmad Tamzil
Pewarta : M. Taupik Rahman Selasa, 22 September 2020 17:23 WIB

H Akhmad Tamzil yang dekat dengan bawahannya saat menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten HST (Antaranews Kalsel/M Taupik Rahman)