Paris (ANTARA) - Kematian akibat COVID-19 di Prancis meningkat tajam menjadi hampir 21.000 kematian pada Selasa, namun jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) mencatat penurunan terbanyak sejak awal wabah.
Kepala Kesehatan Masyarakat Jerome Salomon mengatakan tingkat penambahan kasus COVID-19 terkonfirmasi, yang kini berjumlah 117.324, naik untuk hari kedua, namun jumlah pasien di rumah sakit menurun selama tujuh hari berturut-turut.
"Pandemi ini sangat dahsyat. Virus masih bergentayangan di level tinggi. Kami harus menjaga penuh komitmen kami," kata Salomon saat konferensi pers.
Prancis memasuki pekan ke lima karantina wilayah, yang masih akan berlaku sampai 11 Mei.
Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer mengatakan bahwa setelah 11 Mei para murid akan kembali bersekolah pada tahap dan kelas yang jauh lebih kecil guna meminimalisir risiko infeksi.
Prancis melaporkan 531 kematian baru pada Selasa, menambah total menjadi 20.796 kematian. Angka tersebut menjadi yang tertinggi ke empat di dunia, setelah Amerika Serikat, Italia dan Spanyol.
Jumlah pasien ICU di Prancis turun 4,4 persen menjadi 5.433, terendah sejak 30 Maret sekaligus penurunan harian selama 13 hari berturut-turut.
Sumber: Reuters
Kematian akibat COVID-19 di Prancis hampir 21.000
Rabu, 22 April 2020 9:49 WIB