Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam sekitar dua persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah mengalami penurunan paling tajam sejak 2013 di sesi sebelumnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April melonjak 28,1 dolar AS atau 1,79 persen, menjadi menetap di 1.594,8 dolar AS per ounce. Pada sesi sebelumnya emas berjangka anjlok 75,80 dolar AS atau 4,6 persen, menjadi berakhir di 1.566,70 dolar AS.
Logam kuning mendapat dukung ketika bank-bank sentral berjanji untuk bertindak secara tepat guna mengurangi dampak virus corona yang diperkirakan akan merugikan ekonomi global dan rantai pasokan.
Baca juga: Emas bertahan di atas 1.600 dolar
"Kami melihat sedikit pemulihan dari akhir pekan lalu, (ketika) ada banyak penjualan untuk menghasilkan likuiditas dan menutupi margin," kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities seperti dikutip Reuters.
"Ada banyak harapan pada penurunan suku bunga dari The Fed, dan juga pemotongan dari bank sentral global lainnya ... menawarkan dukungan yang sangat baik."
Pada Jumat (28/2/2020), Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengeluarkan pernyataan yang jarang dan tidak terjadwal, menekankan niat bank sentral untuk bertindak secara tepat buat mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh virus corona.
Bank sentral AS akan "bertindak sesuai" untuk mendukung ekonomi pada latar belakang wabah virus, kata Ketua Jerome Powell.
Gubernur bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda mengatakan pada Senin (2/3/2020) bahwa bank sentral akan mengambil langkah-langkah untuk memantapkan pasar, dan meningkatkan likuiditas melalui operasi pinjaman jangka pendek dan pembelian aset.
Pasar berjangka sekarang menyiratkan pemangkasan suku bunga penuh 50 basis poin poin pada pertemuan kebijakan moneter The Fed 18 Maret.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi potensi kerugian memegang logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil dan juga membebani imbal hasil surat utang AS dan dolar AS.
Baca juga: Emas melonjak 27,8 dolar AS
Logam mulia juga didorong oleh greenback yang lebih lemah. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,54 persen menjadi 97,61 pada pukul 19.10 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei bertambah 28,2 sen atau 1,71 persen, menjadi ditutup pada 16,739 dolar per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 5,3 dolar AS atau 0,61 persen, menjadi 859,4 dolar AS per ounce.
Emas melonjak 28 dolar
Selasa, 3 Maret 2020 6:56 WIB