Jakarta (ANTARA) -
Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Jumat dinihari pukul 01.08 WIB belum mencabut status potensi tsunami pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 yang terjadi di Jailolo, Maluku Utara pada Kamis malam sekitar pukul 23.17 WIB.
Gempa tersebut dirasakan di sejumlah daerah seperti Halmahera (Maluku Utara), Kota Bitung (Sulut), dan Kota Ternate (Malut).
Baca juga: Gempa Cilacap M 5 tidak berpotensi tsunami
Baca juga: Gempa Cilacap M 5 tidak berpotensi tsunami
BMKG awalnya melaporkan gempa terjadi dengan magnitudo 7,4. Kemudian BMKG memutakhirkan bahwa gempa terjadi dengan magnitudo 7,1.
Gempa dirasakan dalam skala IV-V MMI yang artinya gempa dirasakan banyak. Lokasi pusat gempa ini berada di koordinat 1,67 Lintang Utara dan 126,39 Bujur Timur. Pusat gempa ini berlokasi di 137 km barat laut Jailolo, Malut dengan kedalaman 73 km.
BMKG pun mengingatkan ada pemerintah daerah dan masyarakat di tiga daerah yang berpotensi tsunami, yakni Halmahera, Kota Bitung, dan Kota Ternate karena berstatus waspada.
Namun, pada pukul 23.33 WIB, BMKG mencabut status waspada di Kota Halmahera dan Kota Ternate.
Baca juga: Warga Ambon panik cari dataran tinggi
Baca juga: Warga Ambon panik cari dataran tinggi