Jakarta (ANTARA) - Galerikertas studiohanafi di Depok menghadirkan pameran “Scavenging Stories” dari tujuh perupa muda pilihan Rob Peace. Pameran itu berlangsung pada 15 Juni hingga 6 Juli 2019.
Ando, Brilian A Pratama, Calvyn Perdana, Edo Makarim, Gustar Brata, Miftahul Khoir, dan M. Ajis adalah tujuh perupa terpilih yang sudah mengikuti lokakarya kertas bersama Rob Pearce pada 11-15 Mei 2019.
Dalam lokakarya itu, Rob Pearce berbagi pengalaman proses berkarya dan mempraktikkan cara berkaryanya dengan bahan kertas kepada para perupa muda itu.
“Scavenging Stories” yang berarti “cerita-cerita memulung” adalah pengalaman perupa muda ketika memilih medium-medium yang dibutuhkan selama lokakarya, yaitu medium bekas dari kertas seperti karton bekas, spanduk bekas, poster bekas, dan buku bekas. Berbagai medium itu diolah sedemikian rupa menjadi karya seni rupa.
"Rob Pearce mengajak tujuh perupa muda untuk mengalami salah satu metode penciptaan karya yang pernah dilakukannya. Sekitar lima tahun lalu, Rob mencoba membuat karya fotografi yang berlandaskan karya seni rupa. Pada mulanya karya seni rupa dan kemudian berujung pada karya fotografi," kata kurator Heru Joni Putra dalam keterangan pers, Jumat.
Dia mengatakan karya seni rupa tidak diposisikan sebagai hasil akhir dari kerja kreatif, melainkan proses untuk mencapai penciptaan suatu karya fotografi.
Rob Pearce mengajak fotografer Martin Westlake untuk mengabadikan karya-karya dari tujuh perupa muda itu. Hasil karya tujuh perupa sekaligus hasil cetak dari karya foto Martin Westlake yang berdasarkan karya mereka itu akan dipamerkan dalam pameran “Scavenging Stories”.
Pameran “Scavenging Stories” akan dibuka pada 15 Juni 2019 pukul 19.30 WIB oleh Rob Pearce, Hanafi, dan juga Heru Joni Putra selaku kurator in house galerikertas studiohanafi, Depok.
Hasil kolaborasi musik dari Lawe Samagaha, Doni Dartavian, dan Elegi juga ikut memeriahkan pembukaan pameran itu.
Scavenging Stories, pameran tujuh perupa muda
Jumat, 14 Juni 2019 7:38 WIB
"Rob Pearce mengajak tujuh perupa muda untuk mengalami salah satu metode penciptaan karya yang pernah dilakukannya. Sekitar lima tahun lalu,