PBB (ANTARA) - Misi PBB yang memantau perjanjian damai antar pihak bertikai di wilayah Hudaidah Yaman pada Rabu mengatakan tidak mendeteksi keberadaan pasukan militer Al-Houthi di tiga pelabuhan utama sejak kelompok tersebut mundur sebulan yang lalu.
Penarikan secara sepihak kelompok Al-Houthi yang bersekutu dengan Iran dari pelabuhan, yang digunakan sebagai pintu gerbang utama bagi bantuan, perdagangan, minyak serta gandum, merupakan kemajuan paling signifikan untuk mengakhiri perang selama empat tahun sekaligus meringankan krisis kelaparan.
Namun ketegangan kembali berkobar pada Rabu setelah serangan rudal al-Houthi terhadap bandara sipil di Arab Saudi selatan melukai 26 orang dan koalisi militer pimpinan Saudi berjanji akan melakukan aksi balasan.
Koalisi Arab Saudi campur tangan di Yaman pada 2015 guna mengembalikan pemerintah yang diakui internasional, setelah dilengserkan dari ibu kota Sanaa oleh kelompok al-Houthi pada akhir 2014.
Sumber: Reuters
Tak ada militer Al-Houthi di pelabuhan utama Yaman selama sebulan
Kamis, 13 Juni 2019 9:13 WIB