Samarinda (ANTARA) - Warga korban banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur hingga Selasa (11/6) malam terdeteksi sebanyak 30.580 jiwa dari 9.358 KK yang tersebar pada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, dan Kecamatan Samarinda Ulu.
"Warga korban banjir paling banyak terjadi di Kecamatan Sungai Pinang sebanyak 23.261 jiwa yang tersebar pada empat kelurahan," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Hendra AH, di Samarinda, Selasa.
Selanjutnya di Kecamatan Samarinda Utara ada 13.794 jiwa. Mereka tersebar di Kelurahan Sempaja Timur sebanyak 2.534 jiwa atau 828 KK.
Ketinggian air di kelurahan ini antara 25 cm hingga 100 cm. Ketinggian air rata-rata pada 14 kawasan di kelurahan ini antara 25-75 cm, sedangkan banjir paling dalam terjadi di Perumahan Bumi Sempaja, terutama di RT 1 ketinggiannya mencapai 100 cm.
Pada Kelurahan Sempaja Utara, lanjutnya, terdapat 2.511 jiwa yang terdampak banjir. Mereka tersebar pada 705 KK di sembilan RT dengan ketinggian air rata-rata 50 cm.
Kemudian di Perumahan Griya Mukti, Kelurahan Sempaja Selatan tercatat ada 797 KK dengan 3.985 jiwa korban banjir, antara lain di RT 27 ada 1.000 jiwa, RT 28 ada 590 jiwa, RT 32 terdapat 572 jiwa, dan RT 33 terdapat 650 jiwa.
Di Perumahan Griya Mukti, Kelurahan Gunung Lingai, lanjutnya, terdapat 1.390 KK dengan 4.764 jiwa yang terdampak banjir, antara lain di RT 08 ada 420 jiwa dengan ketinggian air antara 80-170 cm.
Selanjutnya di Kecamatan Sungai Pinang yang jumlah korban banjir sebanyak 23.261 jiwa itu tersebar di Kelurahan Temindung Permai sebanyak 3.691 KK dengan 7.912 jiwa, Kelurahan Bandara ada 1.620 KK dengan 6.000 jiwa, Sungai Pinang Dalam ada 260 KK dengan 1.300 jiwa, dan Kelurahan Mugirejo ada 99 KK dengan 373 jiwa.
"Sedangkan di Kecamatan Samarinda Ulu terdapat 328 KK dengan 1.201 jiwa yang terdampak banjir, yakni di Kelurahan Sidodadi, antara lain RT 27 ada 100 KK dengan 431 jiwa dan di RT 28 ada 134 KK dengan 403 jiwa," ujar Hendra.