Ribuan warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berencana menggelar aksi damai mewujudkan persatuan dan kesatuan untuk menjaga negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) di alun-alun kabupaten setempat, Selasa (21/5).

"Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Legislatif pada 17 April 2019 lalu menyisakan banyak luka yang berpotensi menjadi embrio perpecahan antaranak bangsa yang pada akhirnya mengancam kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia," kata koordinator panitia bersama A'ak Abdullah Al-Kudus di Lumajang, Senin.

Menurutnya pesta demokrasi yang seharusnya terselenggara dengan penuh gembira, namun yang terjadi malah sebaliknya menjadi menegangkan, bahkan menyeramkan.

"Kondisi itu tak lepas dari intrik-intrik politik yang menggunakan hoaks dan isu SARA yang menyebar tanpa kendali melalui media sosial hingga ke lapisan masyarakat paling bawah," tuturnya.

Situasi itulah yang kemudian menimbulkan keprihatinan bagi sejumlah kalangan di Lumajang di antaranya PCNU Lumajang, MUI Lumajang, Gusdurian, Laskar Hijau, tokoh-tokoh lintas iman, dan berbagai komunitas serta organisasi yang ada di Kabupaten Lumajang.

"Berbagai elemen dan organisasi masyarakat itu bersepakat untuk menggelar 'Aksi Lumajang Damai' yang akan dilaksanakan pada 21 Mei 2019 di alun-alun Lumajang," ucapnya.

Ia menjelaskan kegiatan itu bertujuan untuk merajut kembali persaudaraan dan perdamaian berbagai pihak yang terkoyak dalam beberapa bulan terakhir.

"Kegiatan itu sekaligus menyerukan pesan damai untuk seluruh anak bangsa Indonesia, serta meneguhkan sikap terhadap bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika," ujar A'ak yang juga aktivis lingkungan itu.

Dalam kegiatan itu akan ditampilkan beragam karya seniman Lumajang, orasi kebangsaan oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban, serta melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh partai politik, serta pihak-pihak lain yang nantinya secara bersama-sama akan membacakan dan menandatangani "Deklarasi Lumajang Damai".

"Kegiatan itu terbuka untuk umum dan siapapun boleh hadir dan terlibat untuk Lumajang yang hebat dan bermartabat," katanya.

Kegiatan yang rencananya akan dihadiri sekitar 1.000 orang itu diselenggarakan secara swadaya dan gotong royong, bahkan berbagai elemen yang terlibat pun "saweran" untuk pembiayaan kegiatan dan tidak sedikit dari peserta yang menyatakan akan hadir membawa makanan sendiri untuk persiapan buka bersama.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019