Zaman boleh berubah,  namun tidak mengikis tradisi gotong royong secara turun temurun oleh warga  Desa Buluan Kecamatan Buluan dalam membuat meriam karbit untuk menyambut kemeriahan tibaya hari raya Idul Fitri dengan penuh kemenangan. 

Malam hari sehabis salat tarawih ratusan warga desa Buluan, tua muda suka termasuk Pembakal Buluan Fuad Rosadi dengan penuh semangat ikut bekerja membuat benda yang menimbulkan suara menggelegar dan memekakkan telinga ini. 

"Kami dengan bangga dan gembira dapat berpartisipasi membuat meriam karbit ini," ujar Yunani salah satu warga Buluan

Menurut Basirin,  selaku Ketua Pelaksana Perang Meriam Karbit di Kecamatan Pandawan untuk membuat satu buah meriam karbit diperlukan sebatang pohon aren dengan panjang 13 meter.  

Pembuatan satu buah meriam karbit hingga selesai memerlukan waktu sampau10 hari dengan biaya yang dikeluarkan hingga Rp1,2 juta.

"Pohon aren yang diantaranya didatangkan dari Haruyan, Ilung dan Birayang tersebut di belah dua dan tengahnya dipahat, lalu disatukan kembali sehingga berdiamter sampai setengah meter," katanya. 

Selanjutnya menurut lelaki yang juga menjabat Kasi Pemerintahan Desa Buluan ini, kayu aren yang telah dipahat tadi dibabat dengan ikatan bambu agar kuat menahan ledakan karbit dari dalam. 

Menurut Basirin sementara ini sudah ada 83 buah meriam karbit yang didaftarkan ke pihaknya oleh peserta dari beberapa desa di kecamatan Pandawan.

 "Sesuai kebiasaan satu minggu sebelum lebaran kami akan melakukan uji coba seluruh meriam karbit sebelum diikutkan pada perang meriam karbit yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri kedua,"katanya seraya menyebutkan bahwa panitia telah membeli 1,2 ton karbit sebagai persiapan. 

Selain itu menurut Basirin, masyarakat Desa Buluan sebagai tenpat perang meriam karbit di pusatkan umumnya merasa tidak terganggu dengan bunyi ledakakan meriam yang sangat kencang.

 "Apabila ada warga yang tidak tahan mendengar bunyi atau terganggu dengan dengan ledakan, maka dapat kami ungsikan ke tempat yang aman.  Demikian pula panitia akan memberikan ganti rugi kepada penduduk yang berdekatan dengan medan perabg meriam karbit,  apabila terdapat kerusakan pada kaca rumah mereka," katanya.

Pewarta: M Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019