Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Kalimantan Adriananda menyatakan kondisi sebagian besar jembatan di Kalimantan Selatan baik atau berada pada angka dua hingga tiga yang berarti kondisi fisik baik hanya perlu perawatan berupa pengecatan.
Menurut Adriandanda di Banjarmasin, Kamis, kondisi jembatan di Indonesia digambarkan dengan angka mulai dari satu yang berarti kondisi jembatan masih sangat bagus atau sempurna, dua hingga tiga kondisi jembatan perlu perawatan ringan berupa pengecetan dan tujuh jembatan harus dibongkar total.
"Rata-rata jembatan di Kalsel berada pada posisi angka dua dan tiga, yang berarti masih baik atau aman, termasuk jembatan Basirih Banjarmasin," katanya.
Menurut dia, panjang jembatan di Kalimantan Selatan kini mencapai sebelas ribu meter dengan total jembatan 548 jembatan.
Seluruh jembatan tersebut, tambah dia, secara berkala selalu dalam pengawasan dan pengecekan tim Balai Besar yang secara bergantian bergiliran untuk melihat secara langsung kondisi masing-masing jembatan.
Pada 2013 ini, tambah Adriananda, direncanakan akan dilakukan pemeliharaan terhadap 1.200 meter jembatan yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Selatan, dan akan dilanjutkan dengan jembatan-jembatan lainnya pada tahun berikutnya.
Sedangkan untuk jalan, kata dia, untuk mengembangkan kondisi infrastruktur di Kalsel, kata dia, pemerintah pusat melalui Balai Besar Jalan telah menambah anggaran pembangunan jalan dan jembatan dari Rp500 miliar menjadi Rp1 triliun lebih.
Dengan demikian, kata dia, direncanakan selain untuk pengembangan dan pelebaran jalan, ke depan juga akan dilakukan perbaikan kualitas jalan dengan meningkatkan kelas jalan dari tiga ke deua.
"Seperti Jalan Gubernur Soebardjo dan Jalan Lingkar Selatan sepanjang 20 kilometer akan kita bangun dengan jalan beton," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin meminta Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Kalsel dan terkait lainnya, selalu melakukan pengecekan terhadap kondisi infrastruktur, terutama jembatan.
Dengan demikian, kejadian jembatan putus yang mengakibatkan meninggalnya warga yang melintas di jembatan seperti di Kabupaten Tapin beberapa waktu lalu, tidak terulang.
Sebelumnya, pemerintah pusat melalui Balai Besar Pembangunan Jalan Wilayah Kalimantan segera membangun duplikasi Jembatan Basirih di Lingkar Selatan Banjarmasin Kalimantan Selatan senilai Rp160 miliar.
Rencana pembangunan duplikasi jembatan tersebut bakal dilakukan pada awal 2013 ini setelah proses lelang proyek yang kini berlangsung barhasil mendapatkan pemenang.
Pembangunan duplikasi Jembatan Basirih tersebut, merupakan langkah pemerintah untuk memecah kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Trisakti yang kini terjadi cukup parah.
"Pembangunan tersebut sekaligus untuk perbaikan kerusakan Jalan Gubernur Soebardjo yang merupakan jalan menuju Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, dengan nilai proyek tidak kurang dari Rp55 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Menurut Adriandanda di Banjarmasin, Kamis, kondisi jembatan di Indonesia digambarkan dengan angka mulai dari satu yang berarti kondisi jembatan masih sangat bagus atau sempurna, dua hingga tiga kondisi jembatan perlu perawatan ringan berupa pengecetan dan tujuh jembatan harus dibongkar total.
"Rata-rata jembatan di Kalsel berada pada posisi angka dua dan tiga, yang berarti masih baik atau aman, termasuk jembatan Basirih Banjarmasin," katanya.
Menurut dia, panjang jembatan di Kalimantan Selatan kini mencapai sebelas ribu meter dengan total jembatan 548 jembatan.
Seluruh jembatan tersebut, tambah dia, secara berkala selalu dalam pengawasan dan pengecekan tim Balai Besar yang secara bergantian bergiliran untuk melihat secara langsung kondisi masing-masing jembatan.
Pada 2013 ini, tambah Adriananda, direncanakan akan dilakukan pemeliharaan terhadap 1.200 meter jembatan yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Selatan, dan akan dilanjutkan dengan jembatan-jembatan lainnya pada tahun berikutnya.
Sedangkan untuk jalan, kata dia, untuk mengembangkan kondisi infrastruktur di Kalsel, kata dia, pemerintah pusat melalui Balai Besar Jalan telah menambah anggaran pembangunan jalan dan jembatan dari Rp500 miliar menjadi Rp1 triliun lebih.
Dengan demikian, kata dia, direncanakan selain untuk pengembangan dan pelebaran jalan, ke depan juga akan dilakukan perbaikan kualitas jalan dengan meningkatkan kelas jalan dari tiga ke deua.
"Seperti Jalan Gubernur Soebardjo dan Jalan Lingkar Selatan sepanjang 20 kilometer akan kita bangun dengan jalan beton," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin meminta Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Kalsel dan terkait lainnya, selalu melakukan pengecekan terhadap kondisi infrastruktur, terutama jembatan.
Dengan demikian, kejadian jembatan putus yang mengakibatkan meninggalnya warga yang melintas di jembatan seperti di Kabupaten Tapin beberapa waktu lalu, tidak terulang.
Sebelumnya, pemerintah pusat melalui Balai Besar Pembangunan Jalan Wilayah Kalimantan segera membangun duplikasi Jembatan Basirih di Lingkar Selatan Banjarmasin Kalimantan Selatan senilai Rp160 miliar.
Rencana pembangunan duplikasi jembatan tersebut bakal dilakukan pada awal 2013 ini setelah proses lelang proyek yang kini berlangsung barhasil mendapatkan pemenang.
Pembangunan duplikasi Jembatan Basirih tersebut, merupakan langkah pemerintah untuk memecah kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Trisakti yang kini terjadi cukup parah.
"Pembangunan tersebut sekaligus untuk perbaikan kerusakan Jalan Gubernur Soebardjo yang merupakan jalan menuju Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, dengan nilai proyek tidak kurang dari Rp55 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013