Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Khairil Anwar mengatakan pada 2013 pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan diprediksi akan lebih baik mencapai 6,06 persen dibanding 2012 yang tumbuh 5,73 persen.

Menurut Khairil di Banjarmasin, Rabu, secara umum perekonomian Kalsel tahun 2012 masih mengalami pertumbuhan sebesar 5,73 persen, sedikit melambat dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 6,12 persen.

Sedangkan inflasi tercatat 5,96 persen sedikit meningkat dibandingkan inflasi 2011 sebesar 3,98 persen.

Sementara itu, tambah Khairil, kinerja perbankan tahun 2012 masih meningkat di tengah melambatnya penyaluran kredit ke sektor pertambangan.

Sedangkan inflasi pada 2013, kata Khairil, inflasi diperkirakan relatif stabil dan berada pada level 5,85 persen � 1 persen dibanding 2012.

Menurut Khairil, kendati diprediksi lebih baik, namun pada triwulan pertama 2013 ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kalsel masih berada di level 5,17 persen, lebih rendah dibanding triwulan ke IV-2012 sebesar 6,04 persen.

Faktor penghambat pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama ini adalah, tingginya curah hujan pada awal 2013 yang diprediksi mempengaruhi musim tanam atau tabama dan batubara.

Tingginya curah hujan, juga diperkirakan mempengaruhi perkembangan sektor konstruksi atau pembangunan sehingga dikhawatirkan akan menghambat realisasi penyerapan dana pemerintah.

Sedangkan dari sisi ekspektasi pelaku usaha, kata Khairil, di Kalsel masih pesimis dengan perkembangan usaha pda triwulan pertama 2013.

Hal tersebut bisa dilihat dari indikasi nilai saaldo bersih tertimbang ekspektasi usaha, khususnya sektor pertanian dan pertambangan yang nilainya negatif.

Namun demikian, secara keseluruhan pada 2013, berbagai harga komoditas unggulan yang sebelumnya turun, akan mulai membaik.

Hal tersebut terlihat dari perkembangan harga pada Desember 2012 maupun Januari 2013, yang mulai mengalami peningkatan dan diharapkan dapat berlanjut di bulan-bulan berikutnya.

Hal tersebut disampaikan Khairil pada silaturahmi yang dilaksanakan oleh KPwBI Wilayah Kalimantan dengan seluruh pemimpin dan perwakilan media di Kalsel.

Para pemimpin media massa, rata-rata yang hadir memberikan apresiasi sekaligus dukungan dan masukan-masukan yang sangat berharga kepada KPwBI Wilayah Kalimantan dalam menjalankan tugasnya menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Selain itu, BI juga diminta untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk pengembangan sektor riil dan UMKM di Kalimantan Selatan.

"Media massa di Kalsel sangat berperan besar dalam mengawal pembangunan di daerah sehingga pada akhirnya secara tidak langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banua," katanya. 

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013