Sejumlah warga Banjarmasin atau pengguna jasa transportasi mengharapkan, ada upaya percepatan pembangunan jalan layang di Jalan A Yani Km3,5 - Km4,5 Banjarmasin agar kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut tidak terlalu lama.


Harapan tersebut antara lain dari Gusti Perdana Kesuma, di Banjarmasin, Selasa, menanggapi keluhan warga masyarakat atas kekurang lancaran arus lalu lintas di persimpangan Jalan A Yani Km4 dengan Jalan Gatot dan Jalan Lingkar Dalam Selatan.

Menurut anggota DPRD Kalsel tersebut, kalau pembangunan jalan layang di Banjarmasin sesuai perencanaan semula, yaitu selama dua tahun, maka warga masyarakat akan kelelahan merasakan kekurang lancaran arus lalu lintas di kawasan itu.

"Saya kira bagi kontraktor tak masalah untuk melakukan percepatan pembangunan jalan layang tersebut. Apalagi konraktornya Badan Usaha Milik Negara yang tak diragukan kemampuannya, baik dari segi modal maupun sumber daya lain," ujarnya.

"Sebab kalau beralasan modal dan harus menunggu termen dari pemerintah, maka BUMN tersebut hampir tak ada beda dengan kontraktor swasta. Bahkan ada pula kontraktor swasta yang memberikan talangan dana pembangunan," lanjut wakil rakyat yang menyandang gelar insinyur itu.

Dalam upaya percepatan pembangunan jalan layang di "kota seribu sungai" Banjarmasin itu, mantan Ketua Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel tersebut, menyarankan, Dinas Pekerjaan Umum provinsi setempat agar melakukan pendekatan dengan kontraktornya.

"Kan dalam aturan bisa saja pembayaran secara keseluruhan dilakukan belakangan atau sesudah semua pekerjan selesai. Tinggal kesediaan konraktor dan pendekatan pengguna anggaran," demikian Gusti Perdana.

Pembangunan jalan layang di persimpangan Jalan A Yani-Gatot dan Jalan Lingkar Dalam Selatan Banjarmasin itu, guna mengurangi kemacetan arus lalu lintas di ibu kota provinsi tersebut, yang banyak terdapat simpul-simpul kemacetan.

Persimpangan Jalan A Yani-Gatot - Jalan Lingkar Dalam Selatan tersebut salah satu simpul kemacetan arus lalu lintas yang dianggap cukup merisaukan, karena jalan utama (protokol) dari/ke Banjarmasin - luar kota.

Rencana pembangunan jalan layang yang pembiayaannya bersumber dari pemerintah pusat atau APBN itu, semula sekitar dua tahun lalu, tapi selalu tertunda, dan baru mulai pekerjaan di penghujung Tahun 2012. ***4***

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013