Penderita virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai 2006-2012 berjumlah sedikitnya 17 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru drg Cipta Waspada didampingi Kasubsi Penanggulangan Penyakit Menular (P2M), Mursalin, di Kotabaru, Senin, mengatakan, penderita positif HIV terdeteksi di beberapa tempat.

"Dalam pengambilan sampel darah di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)Kotabaru terakhir pada 2012 ditemukan tiga pasien positif HIV," jelasnya.

Sebelumnya, lanjut Mursalin, juga pernah ditemukan sejumlah penderita HIV di Lapas Kotabaru.

Selain di Lapas, sejumlah penderita HIV juga ditemukan di lokalisasi Gerongang, Kelumpang Tengah, Kotabaru.

Sebagian yang lain, pendeita HIV terdeteksi di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Kotabaru saat melakukan uji laboratorium.

Dari jumlah tersebut, sebagian kini telah meninggal dunia, dan sebagian tengah mendapatkan perawatan intensif.

Informasi yang dihimpun, sejak 2004-2006, lima orang positif menderita HIV/AIDS di Kabupaten Kotabaru dan meninggal dunia.

Dua orang meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit, dua orang meninggal dunia di Banjarmasin dan satu orang meninggal dunia dalam perjalanan saat dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin.

Mursalin menambahkan, kasus HIV dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) sudah tersebar di 13 Kab/Kota Se Kalimantan Selatan, dan 2002 � 2012 terjadi kenaikan drastis.

Penyebab penyebaran HIV dan AIDS dominan atau sekitar 75 persen melalui seksual dan pemakaian jarum suntik.

Kelompok usia produktif sekitar 61 persen, dan merupakan kelompok terbesar terkena HIV dan AIDS.

Mulai 2002, Maret 2012 ditemukan sekitar 440 kasus, terdiri dari 239 kasus penderita HIV dan penderita AIDS sekitar 201 kasus.

Tiga kabupaten atau kota yang menduduki peringkat besar kasus HIV AIDS adalah, Banjarmasin sebanyak 132 Kasus HIV AIDS, Tanah Bumbu sebanyak 130 Kasus HIV AIDS, dan Banjarbaru sebanyak 48 Kasus HIV AIDS.

Sebelumnya, dokter Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru, dr Sasongko Hadi Purnomo SpD, sebagian besar ibu penderita penyakit HIV, merupakan korban oleh para suami yang suka bergonta-ganti pasangan.

Bukan hanya ibu rumah tangga yang menjadi korban, namun bayi yang dikandungnya juga bisa tertular dan menjadi korban perbuatan sang bapak yang suka "jajan".

Sasongko mengaku tengah merawat pasien penderita HIV yang sedang hamil.

"Kami hanya bisa memberikan vaksin dan obat agar bayi yang dikandung sang ibu tidak tertular virus HIV," imbuhnya.c

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013