Bagi warga Banjarmasin sosok Rahmatullah Direktur Utama Perusahaan Daerah Instalasi Pengolahan Air Limbah (PD Ipal) mungkin sudah tidak asing lagi, lantaran kiprahnya yang konsisten dalam menciptakan sungai di Banjarmasin bersih dan sehat.

Pejabat yang juga penghoby olahraga sepeda ini, selalu erusaha mendukung program pemerintah Kota Banjarmasin yang ingin menjadikan sungai sebagai beranda depan, yang laku dijual sebagai objek kepariwisataan.

Hampir setiap hari, ia  memimpin belasan orang anak buahnya agar bekerja maksimal dalam melayani masyarakat, sekaligus mendorong anak buahnya sebagai motivator lingkungan, agar Banjarmasin ini benar-benar sebagai kota Baiman (Barasih dan nyaman).

"Kita ingin 170 sungai di Banjarmasin ini benar-benar bersih, karena sungai bisa menjadi barometer sebuah penanganan sebuah kota" kata  pejabat kelahiran di Banjarmasin tahun 1963 tersebut.

Warga Sungai Miai Banjarmasin Utara ini, mengaku ikhlas saja bekerja pada sebuah perusahaan yang tugasnya cukup berat, karena mengolah air limbah domistik menjadi air bersih agar air yang dilepas ke sungai tidak mencemari sungai yang ada.

Dengan dana yang seadanya karena selama jabatannya tak pernah menerima penyertaan modal dari Pemkot Banjarmasin tersebut, ia bersama jajarannya berusaha bekerja maksimal menciptakan sanitasi yang baik, walau kerja kerasnya itu masih belum maksimal karena baru lima persen pelanggan yang bersedia air limbah domistik diolah menjadi air bersih.

"Masyarakat kita masih belum begitu mengerti tentang pengolahan air limbah, padahal di berbagai negara yang mengerti kesehatan lingkungan hampir 100 persen bersedia air limbahnya diolah menjadi air bersih," kata Rahmatullah yang dikenal sebagai penggiat lingkungan bersama komunitas ini.

Bahkan di negara maju, pengolahan air limbah menjadi kebutuhan karena mereka mengerti sanitasi buruk biang aneka penyakit, seperti diare, kolera, disentri, sekabis, bahkan yang lebih buruk timbulnya penyakit Stunting (manusia hidup jadi kerdil).

Dengan sanitasi buruk beban hidup masyarakat miskin tambah berat karena harus berobat ke berbagai tempat rumah kesehatan, tentu tak sedikit biaya yang dikeluarkan.

Oleh karena itu, sanitasi baik adalah sebuah pilihan dan itu hendaknya dimengerti oleh masyarakat dan pemerintah sehingga untuk menciptakannya semua menjadi tidak berat tak ruwet.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019