Penangkapan ikan dengan menggunakan bom molotof di perairan Pulau Sembilan, Kasbupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, semakin merajalela.

"Dikhawatirkan jika tidak segera ditertibkan ekosistem laut di perairan Pulau Sembilan dan sekitarnya akan rusa parah," kata anggota Komisi I DPRD Kotabaru, Zulkipli, di Kotabaru, Kamis.

Akibat semakin maraknya pengeboman tersebut, masyarakat Pulau Sembilan, khususnya nelayan bertambah resah dan kesal kepada para pelaku.

"Selain merusak ekosistem, semua jenis ikan mulai dari yang kecil sampai besar semuanya mati terkena dampak peledakan bom molotof," jelasnya.

Ia menambahkan keterangan bahwa penangkapan ikan dengan bom molotof sampai sekarang masih berlangsung, bahkan semakin merajalela.

Tokoh masyarakat Armansyah mengatakan bahwa kejadian penangkapan ikan dengan menggunakan bom molotof sudah dilaporkan kepada penegak hukum.

"Akan tetapi, sampai sekarang belum ada tindakan dari penegak hukum. Kalau tidak bisa menangkap pelaku pengeboman, lantas buat apa ditugaskan disini," katanya.

Armansyah menduga para pelaku pengeboman sudah ada kerja sama dengan nelayan karena aktivitas pengeboman sudah berlangsung sejak lama.

Masih maraknya pengeboman tersebut, hasil tangkapan ikan nelayan yang menggunakan jaring menurun drastis.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013