Isteri Gubernur Kalimantan Selatan Hayatun Fardah Rudy Ariffin mengatakan, seorang ibu memiliki peran besar mencegah peredaran narkoba yang kini banyak menyerang remaja usia sekolah.

Hayatun, usai peringatan HUT ke-84 Ibu di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis, mengatakan, pihaknya cukup prihatin dengan peredaran narkoba yang kini bukan hanya banyak melibatkan remaja, tetapi juga tidak sedikit melibatkan ibu rumah tangga.

"Saya rasa bukan karena masalah ekonomi banyak remaja atau ibu rumah tangga yang terlibat peredaran narkoba, tetapi karena pengaruh globalisasi," katanya.

Mencegah hal tersebut, kata dia, ke depan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dalam setiap kesempatan, tentang bahaya narkoba, terutama untuk ibu-ibu yang ada di pelosok perdesaan.

"Ibu adalah tiang rumah tangga, yang berarti juga tiang negara, sehingga peran ibu sangat besar untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin bangsa, karena pendidikan moral anak, sangat tergantung peran ibu, selain karena juga faktor lingkungan," katanya.

Namun demikian, kata dia, kendati persoalan rumah tangga dan pendidikan anak selalu identik dengan ibu, peran bapak juga sangat penting dalam membangun pendidikan keluarga.

"Pengertian dan perhatian seorang bapak juga menjadi faktor sangat penting dalam membangun generasi muda, sehingga di antara kesibukannya suami harus tetap memberikan perhatian kepada anak dan istrinya," katanya.

Sebagaimana diketahui, saat ini Kalsel merupakan salah satu daerah yang menjadi sasaran peredaran obat-obatan terlarang, yang sasarannya bukan hanya remaja tetapi juga sudah merambah ke wanita dan anak-anak sekolah.

Peringatan hari ibu yang dilakukan secara meriah tersebut dengan tema peran perempuan dan laki-aki dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan menuju kesejehteraan bangsa itu dihadiri Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan.

Menurut Wagub, makna peringatan hari ibu harus dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama peran ibu dalam mendidik anak-anaknya.

Peringatan hari ibu juga diisi dengan berbagai acara kesenian antara lain Madihin, paduan suara dan tarian.

Sayangnya, makna puncak peringatan yang cukup meriah tersebut, kurang terasa, karena seakan menjadi ajang "bersenang-senang" para ibu-ibu pejabat yang tidak hentinya menyanyikan berbagai lagu.

Tidak tergambar prestasi wanita yang bisa ditampilkan dan bisa diteladani, sehingga mampu memotivasi ibu-ibu lainnya yang hadir dalam acara tersebut.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012