Seseorang bisa terus bekerja walau sudah berusia tua, seperti yang diperlihatkan Pak Masran (95 tahun) yang di kampungnya sering disebut Kai Aran.

Kakek yang mengaku lahir 1930 ini kini tetap menggarap sawahnya 50 kali 200 depa di kampungnya Sungai Gampa, Kecamatan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.

Dengan sebidang sawah kakek yang memiliki anak 10 orang, 25 cucu, dan 10 buyut, setiap tahunnya mampu menghasilkan 100 blek (satu blek sama dengan 20 liter) dan itu mampu mencukupi kebutuhan beras selama setahun untuk keluarganya.

Bekerja sewah sistem tradisional masih digelutinya, dengan cara merincah, melapak, melacak, mamuntal, banaradak, batanam lalu panen jenis padi siam pandak, satu jenis padi varietas lokal, kualitasnya tak kalah dengan siam unus.

"Saya sekarang merasa kaya, karena sudah mampu punya baju, punya, sepeda, bahkan mampu beli sepeda motor," kata kakek yang kini masih mampu memanjat pohon kelapa.

Menurut Kai Aran, dulu benar-benar miskin, terutama dijaman penjajah, seringkali kelaparan, baju tak punya, pakaian yang dikenakan terbuat dari karung goni, bahkan sempat pakai pakaian terbuat dari kulit kayu.

Bahkan, kata Kai Aran yang mengalami dua kali "duit bapanggal" (deflasi) untuk makan saja susah, kalau pun makan, ada beras di bubur saja itupun beras harus dicampur dengan parutan kelapa supaya bubur yang dimasak menjadi banyak.

"Kalau sekarang orang mengaku miskin itu bohong besar, karena masih bisa beli baju, makan nasi dua kali sehari, badan sehat saja, itupun masih mengemis," kata Kai Aran.

Ketika ditanya mengapa hidup sehat sampai usia tua itu, ia mengaku hidup harus mensyukuri, dan merasa kaya, dan tak banyak mengeluh, beribadah rutin dan tidak meurusi urusan orang lain.

"Kalau kita tetap bersukur, maka kita sampai tua tetap sehat, bahkan bisa tetap bekerja apa saja yang penting jangan mengemis," kata Kai aran yang mengaku tak pernah berobat ke dokter, apalagi disuntik.






 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019