Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Yazid Fanani meminta jajarannya agar terus menjaga kedekatan dengan para ulama.

"Silaturahmi dengan ulama wajib dijaga. Insya Allah kamtibmas berjalan kondusif jika kita mendapat dukungan dan doa dari para ulama," tutur Kapolda, Sabtu (13/4).

Sebagai daerah yang religius, menurut Kapolda, para tokoh agama sangat dihormati sehingga anggota Polri sudah sepatutnya juga hormat dan setiap saat meminta petunjuk para ustadz dan kyai setempat.

Yazid mengatakan, warga Banua Kalimantan Selatan masih mendengar petuah para tokoh agama. Untuk itu, pesan-pesan kamtibmas justru lebih bisa diterima jika disampaikan melalui suara-suara ulama, kiai, dan habaib.

Terlebih di tahun politik yang kini memasuki puncaknya untuk menuju tahapan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April 2019, Yazid ingin peran ulama dikedepankan oleh jajarannya.

Dia mencontohkan untuk meredam berita-berita bohong atau hoaks hingga
ujaran kebencian yang menjurus pada isu SARA dan sebagainya, maka para tokoh agama bisa memberikan penjelasan konkrit agar tidak terjadi perpecahan umat.

Di sisi lain, Kapolda juga mengingatkan pentingnya sikap melayani dan mengayomi dari anggota dengan mengutamakan pemberian pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Kapolda meminta, anggota polisi menjaga kepercayaan masyarakat dengan selalu memberikan yang terbaik dalam pelayanan.

"Hindari pungli dan sikap arogansi sebagai aparat. Tegas boleh dalam penindakan, tapi tetap bersikap dengan cara-cara humanis," pungkas jenderal polisi bintang dua itu.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019