Dua siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Balangan Fitria Salsabila Bukhori Muslim dan Erma Fitriani ini sama - sama gemar di bidang sains.

Sejak duduk di SMP Fitria maupun Erma sudah mengikuti berbagai kompetisi sains tingkat kabupaten.

Salah satunya olimpiade sains yang diikuti Fitria adalah olimpiade yang diinisiasi Yayasan Adaro Untuk Negeri (YABN). Ajang tersebut menjadi ajang untuk mengasah kemampuan dirinya dalam mengembangkan berbagai proyek penelitian.

Hasilnya dua siswa ini bisa menjadi duta Banua Enam untuk kompetisi sains tingkat nasional  Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) yang dilaksanakan Februari 2019.

Di ajang olimpiade sains tingkat nasional Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2019 baik Fitria maupun Erma terpilih sebagai finalis bersama ratusan tim dari berbagai daerah.

 Fitria yang bercita '- cita menjadi guru ini berhasil meraih medali Honorable Mention untuk kategori kimia dengan makalah berjudul Pembuatan Baterai Tanah Sawah Dengan Hybrid Suci Sebagai Alternatif Lampu Penerangan di Pondok Persawahan Batu Mandi.

Sedangkan Erma rekan satu sekolah Fitria di MAN 1 Balangan ini masuk finalis dengan proyek penelitian berjudul Pemanfaatan Saluran Irigasi dan Persawahan Batumandi Sebagai Energi Alternatof dari Kincir Air dan Sel Surya.

Meski berasal dari keluarga petani tak menyurutkan keinginan Erma  menggeluti dunia sains.

Apalagi putri pasangan Sarkani dan Siti Fahnor ini, terobsesi menjadi ahli kesehatan masyarakat. Pada proyek penelitiannya bersama Najali Rahman yang juga rekan satu sekolahnya Erma ingin memanfaatkan sumber daya alam.dan lingkungan untuk mencukupi kebutuhan listrik di pedesaan.

Proyek penelitian Erma dan Najali pun berhasil masuk daftar 121 finalis bersama tim dari berbagai kota/kabupaten se - Indonesia.

Bisa mengikuti olimpiade proyek penelitian dalam bidang sains, teknologi, lingkungan, dan komputer tingkat nasional ini tentunya satu kebanggaan bagi Fitria maupun Erma.

"Jelas bangga bisa maju di ISPO 2019, karena harus bersaing dengan siswa se - Indonesia," jelas Fitria yang saat ini duduk di kelas XI.

Pada ajang ISPO yang digelar di Kharisma Bangsa School, Tangerang, 22 - 24 Februari 2019 Fitria tampil bersama rekan satu timnya Radiah Elhasiani siswa kelas X di MAN 1 Balangan.

Putri kedua pasangan Imam Bukhari - Zulfah Magdalena menceritakan banyaknya areal persawahan di Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan melatarbelakangi proyek penelitiannya membuat alternatif lampu penerangan di pondok persawahan.

"Kami ingin memberikan pengetahuan kalau tanah sawah dan saluran irigasi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik," jelas Fitria.

Dengan bimbingan ibunya Zulfah Magdalena yang juga guru pembimbing di proyek penelitiannya Fitria bersama timnya akhirnya meraih predikat Honorable Mention di ISPO 2019.

Berkat dukungan ibunya yang saat ini mengelola Rumah Sains Balangan makin memotivasi Fitria untuk terus memperdalam bidang sains.

 Tak heran prestasinya di sekolah juga cukup menonjol baik di bidang akademik maupun talenta lain seperti lomba bercerita.

Keberhasilan dua siswa MAN 1 Balangan ini juga tak lepas dari dukungan Yayasan Adaro Bangun Negeri berupa pendampingan dalam pengembangan proyek penelitian. Termasuk suport sarana dan prasana hingga memfasilitasi keberangkatan di ajang ISPO 2019.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019