Legislatif Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan mengusulkan penambahan armada kapal perintis untuk melayani rute Kotabaru-Kepulauan (Pulau Sembilan) secara permanen kepada Kementerian Perhubungan.
    
Wakil Ketua DPRD Kotabaru, H Mukhni AF, Senin mengaku pihaknya bersama unsur pimpinan dewan telah menghadap Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan di Jakarta untuk enyampaikan usulan tersebut.
    
"Kami sudah menghadap ke pusat, meminta agar pemerintah menambah armada kapal perintis yang melayani masyarakat Kotabaru khususunya di daerah kepulauan terutama Pulau Sembilan dan sekitaranya," kata Mukhni.
    
Pasalnya lanjur dia, dengan hanya sebuah kapal perintis yang ada (KM Sabuk Nusanrata 99), sangat riskan jika terjadi permasalahan teknis.
    
Menurutnya, selain dengan inerval waktu yang relatif lama (sekitar 2 kali dalam sebulan), jika terjadi hal-hal teknis, maka tidak bisa beroperasi, sehingga masyarakat di daerah kepulauan itu sangat berimbas.
    
Belum lagi jika menjalani masa pemeliharaan (dock), maka dipastikan tidak ada pelayaran lagi dengan biaya yang terjangkau bagi masyarakat.
    
Oleh sebab itu, politisi Partai Golkar ini mengharapkan agar usulan ditambahnya kapal perintis yang beroperasi secara bersamaan di Kotabaru bisa dikabulkan pemerintah pusat.
    
"Dengan dua armada, menurut kami cukup ideal, karena keberadaan kapal perintis dengan biaya yang relatif murah dan terjangkau itu sangat membantu masyarakat," jelas Mukhni.
    
Selain interval waktu yang relatif lebih pendek, dengan beroperasinya dua buah kapal perintis, maka dalam sebulan bisa lebih dari tiga kali melayani rute tersebut.
    
Lebih lanjut dia mengungkapkan, sebagai tindak lanjut atas pertemuan di Kementerian Perhubungan tersebut, para wakil rakyat Bumi Saijaan ini berencana akan menggelar rapat kerja dengan eksekutif setempat.
    
"Kami mengagendakan menggelar rapat kerja dengan mengundang dinas perhubungan Kotabaru, guna membahas tindak lanjut hasil konsultasi di Kementerian Perhubungan," tandas Mukhni.

Pewarta: Shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019