Sebagian masyarakat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

"Setiap dua hari sekali kami terpaksa membeli air bersih dari mobil tangki Rp50 ribu per tong, " kata Wanto, Sabtu.

Karena pipa PDAM di rumah kami sudah macet, beberapa pekan terakhir.

Sebagian warga terpaksa membeli air yang dijajakan warga dengan menggunakan mobil pick up, meski harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan suplai air dari PDAM.

Terpisah, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Kotabaru Zulkifli AR, mengatakan, sejak kemarau akhir-akhir ini, sedikitnya tiga sumber air di Kotabaru kapasitas air berkurang hingga 90 persen.

"Kami terpaksa mensuplai air bersih dengan menggunakan mobil tangki," katanya.

Tiga sumber air yang sudah menyusut sumber air di Gunung Tirawan I, dan Gunung Perak, masing-masing memiliki kapasitas 10 liter per detik berkurang hingga 90 persen.

Serta sumber air Gunung Tirawan II kapasitas 30 liter per detik dan tersisa 10 persen.

"Untuk memenuhi kebutuhan air bersih kepada para pelanggan, PDAM mengoperasikan enam unit armada tangki," ujarnya.

Pelanggan yang dilayani dengan mobil tangki tersebut di wilayah Jalan Jendral Sudirman, Gunung Pemandangan, Yos Sudarso, dan Slamet Riyadi, Pangeran Kacil.

Serta pelanggan di Jalan Putri Zaleha, Gunung Tempurung, Selokayang, Batu Selira, dan Desa Hilir.

Selain tiga sumber yang menyusut hingga 90 persen.

Dua sumber air bersih PDAM di Gung Mandin, dan Gunung Ulin yang memiliki kapasitas sekitar 50 liter perdetik dan 80 liter perdetik juga berkurang hingga sekitar 30 persen.***3***

Akibatnya, PDAM terpaksa menerapkan pelayanan secara bergiliran setiap 24 jam.

Pelanggan yang mendapatkan pelayanan secara bergiliran tersebut khusus di kawasan perkotaan Kotabaru.

Dengan belum dimulainya musim hujan, Zulkifli berharap kepada para pelanggan untuk lebih bijaksana dalam menggunakan air bersih.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012