Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Jelang Pileg dan Pilpres yang berlangsung serentak 17 April 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat sebanyak 192 juta masyarakat masuk dalam Dartar Pemilih Tetap (DPT) dan 96 juta orang di antaranya perempuan, termasuk 5 juta pemilih pemula.

Melihat jumlah tersebut, maka kaum hawa memegang peran signifikan dalam menentukan kesuksesan penyelenggaraan pemilu tahun ini.

"Perempuan jangan sampai golput alias tidak mencoblos, karena suara kita menentukan pemimpin bangsa Indonesia lima tahun kedepan," ucap Kasubdit Hukum dan HAM Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Henny Prastiwi, Kamis (21/2) di Banjarmasin.
Untuk itulah, kata Henny, pihaknya mengajak para perempuan dan kelompok milenial agar menggunakan hak pilihnya pada pemilu serentak tanggal 17 April 2019 nanti.

Dimana melalui sosialisasi yang terus dilakukan, Kemkominfo bersama KPU dan Bawaslu juga bekerja sama dengan universitas di seluruh Indonesia mengundang dan mengajak serta mengingatkan perempuan khususnya, untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya.

"Seperti kali ini kami mampir di Banjarmasin menggelar sosialisasi pemilu yang khusus menyasar perempuan untuk diberikan edukasi agar mencoblos," papar Henny kepada Kantor Berita Antara.

Henny sendiri hadir mewakili Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti untuk membuka sosialisasi pemilu yang dilaksanakan di Hotel Aria Barito Banjarmasin tersebut.
Acara yang menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Ketua KPU Kota Banjarmasin Khairunnizan, Sekretaris IWAPI Kota Banjarmasin Sri Hidayah, 
Tenaga Ahli Ditjen IKP Kominfo Ismail Cawidu dan Tenaga Ahli Riset Metodologi Otho H Hadi itu diikuti peserta yang terdiri dari mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Banjarmasin.

Sementara Dekan FISIP ULM Prof Dr H Asmu'i yang didaulat membuka kegiatan menyatakan, kampusnya punya kurikulum di Program Studi Ilmu Pemerintahan yang kaitannya dengan politik sejak awal sudah diberikan kepada mahasiswa, sehingga 
mereka mengetahui dan sadar betuk hak sebagai warga negara yang salah satunya memilih calon pemimpin bangsa.

"Berulang kali juga saya sampaikan jika memilih itu keren, jadi jangan golput karena akan menentukan nasib bangsa dan negara selama 5 tahun kedepan. 
Kalau kita salah pilih, maka itu tentu risikonya adalah lima tahun kedepan kita baru bisa punya kesempatan lagi," tandasnya yang mengajak serta 200 mahasiswi untuk hadir mengikuti sosialisasi itu.
Di sisi lain perlu diketahui, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika secara gencar melakukan kegiatan literasi media untuk mengedukasi masyarakat dalam menghadapi banjir informasi di tahun politik ini.

Kemkominfo juga terus mengajak seluruh masyarakat untuk tidak golput dan bersama-sama membantu pemerintah dalam menyebarluaskan konten-konten positif mencerahkan tentang Pileg dan Pilpres 2019.

Kementerian yang dipimpin Rudiantara itu 
juga telah memiliki portal khusus melayani pengaduan masyarakat yaitu aduankonten.id. Sehingga masyarakat bisa melaporkan jika menemukan konten yang bersifat hate speech, fitnah, ancaman, maupun berita bohong.

Dimana gempuran hoax di media sosial sangat berpengaruh pada persepsi masyarakat dan berpotensi merusak sendi-sendi kebangsaan.  

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019