Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Badan urusan logistik (Bulog) subdivre Barabai Kalimantan Selatan berharap bisa tetap dilibatkan dalam penyaluran beras sejahtera (rastra) ketika program ini dilebur menjadi Bantuan Pangan NonTunai (BPNT).

Kepala seksi gasar pengadaan dan pelayanan publik (GP3) Bulog Subdivre Barabai Hendra Dionisius di Amuntai mengatakan, Januari hingga April 2019 adalah terakhir bantuan sosial beras sejahtera (Bansos Rastra) digulirkan ke masyarakat.

"Seharusnya Bulog tetap dilibatkan dalam penyaluran BPNT dan bekerja sama dengan Bank Mandiri selaku pengelola BPNT, karena selama ini yang menyalurkan beras untuk program Bansos Rastra adalah Bulog," ujar Hendra.

Hendra mengatakan, Bulog hendaknya tetap dilibatkan dalam penyaluran bansos BPNT apalagi selama ini yang mengelola tata niaga beras itu Bulog.

Apabila Bulog tidak diikutsertakan lagi sebagai penyalur beras untuk program BPNT maka dampaknya cukup berpengaruh bagi Bulog.

"Untuk Kabupaten HSU saja tahun 2019 Bulog menyalurkan beras sebesar 144.070  kilogram per bulan, belum lagi se Indonesia," terangnya.

Hendra berharap kementerian teknis sebagai regulator dapat mempertimbangkan kebijakan yang tidak memberatkan Bulog. Contohnya, jika BPNT menjadi program prioritas yang menggantikan Bansos Rastra, ada baiknya beras-beras yang disalurkan tetap bersumber dari Bulog.

Namun, lanjut Hendra jika melihat peran Bulog dalam menyalurkan bansos Rastra selama ini ada kemungkinan Bulog tetap dilibatkan.

Hendra yang hadir di Amuntai dalam rangka pertemuan dengan Pejabat Dinas Sosial dan para kepala desa dalam rangka penyaluran Bansos Rastra Bulan Januari dan Februari menjelaskan, BPNT merupakan program pengganti Rastra yang dikelola oleh Bank Mandiri. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang selama ini menerima bantuan Rastra secara tunai berupa beras, akan menerima bantuan berupa uang dalam rekening di Bank Mandiri.

Namun uang hanya bisa di cek nominalnya dan dibelanjakan di warung dan toko yang ditunjuk oleh Bank Mandiri yang dinamakan e-waroeng.

"Uang di rekening hanya boleh dibelanjakan untuk komoditi beras dan telor saja di e waroeng," pungkasnya.

Stok beras di e-waroeng ini, kata Hendra hendaknya tetap dipasok melalui Bulog sebagaimana program Bansos Rastra yang sebentar lagi akan dirubah namanya BPNT.
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019