Marabahan, (Antaranews Kalsel) – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan kembali menggelar Sosialisasi Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (Bansos PKH) Tahap I Tahun 2019 kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), di Kecamatan Mekarsari, Minggu (17/2).
Sosialisasi Bansos PKH kerjasama Dinas Sosial Batola dan Koordinator PKH Batola itu dihadiri langsung Bupati Batola Hj Noormiliyani AS dan didampingi sejumlah pimpinan SKPD, Sekretaris Dinsos Masradin, Camat Mekarsari Mochammad Azis dan isteri, anggota forkopimcam, Koordinator PKH Batola M Faisal Ansyari, dan undangan lainnya.
“Untuk Kecamatan Mekersari pada tahun 2019 Bansos yang akan disalurkan direncanakan sebesar Rp953.750.000 dengan 770 KPM tersebar di 16 desa,”ujar Bupati Batola Hj Noormiliyani AS.
Menurut dia, total penerima KPM ini dengan komponen terdiri dari Bumil 6, Balita 220, Apras 24, pelajar SD 521, SMP 288, SMA 220, lansia 78 dan disabilitas berat 5.
Dihadapan ribuan warga, Bupati Batola Hj Noormiliyani AS menerangkan, Bansos PKH yang disalurkan Pemerintah Pusat memiliki banyak manfaat bagi keluarga tidak mampu.
Menurut mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel, PKH diluncurkan memiliki banyak tujuan di antaranya untuk meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Selain itu program PKH bertujuan mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan, menciptakan perubahan perilkau dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan sosial.
Disamping itu, lanjutnya, juga untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok pendapatan, mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada keluarga penerima manfaat.
“Kepada seluruh KPM hendaknya memanfaatkan bansos dengan baik dan sesuai peruntukannya,” ajaknya.
Noormiliyani juga mengatakan, pada tahun 2019 mekanisme penyaluran bantuan masih dilaksanakan secara non tunai oleh BRI namun terdapat perubahan pada sistem pemberian bantuan.
Jika sebelumnya bantuan diberikan sama rata untuk setiap KPM ebesar Rp.1.890.000 per tahun untuk KPM regular dan Rp2.000.000 per tahun untuk KPM yang memiliki komponen lansia atau disabilitas berat yang disalurkan empat tahap, namun pada tahun 2019, lanjut dia, bantuan diberikan berdasarkan komponen yang dimiliki KPM, sehingga jumlah bantuan yang diberikan akan berbeda-beda untuk setiap KPM sesuai komponen PKH yang dimiliki KPM bersangkutan.
Bantuan berdasarkan komponen itu, menurut dia, maksimum hanya diberikan kepada 4 orang dalam setiap keluarga. Jadi apabila KPM memiliki tujuh orang anggota keluarga dan lima orang di antaranya adalah sebagai komponen PKH maka bantuan akan diberikan hanya untuk empat orang dan akan dipilih untuk komponen yang memiliki nilai bantuan tertinggi.
“Untuk bantuan tetap setiap keluarga diberikan hanya pada tahap pertama, sebesar Rp550.000,”terangnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinsos Batola Masradin mengutarakan, pelaksanan PKH di Batola telah memasuki tahun ke-11 hingga 2019.
Masradin menambahkan, sejak tahun tahun 2008 hingga 2018 jika dijumlah bantuan PKH yang telah disalurkan di Batola Rp65.330.102.548.
Khusus untuk Bansos PKH tahap I tahun 2019, menurutnya, telah dialokasikan Rp12.055.100.000 dengan total KPM 9.842 yang tersebar di 17 kecamatan se-Batola.
Total 9.842 penerima KPM se-Batola, rinci dia, terdiri Bumil 110, Balita 2.874, Aspras 281, pelajar SD 6.453, SMP 3.586, SMA 2.599, lansia 1.075, dan disabilitas berat 49.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Sosialisasi Bansos PKH kerjasama Dinas Sosial Batola dan Koordinator PKH Batola itu dihadiri langsung Bupati Batola Hj Noormiliyani AS dan didampingi sejumlah pimpinan SKPD, Sekretaris Dinsos Masradin, Camat Mekarsari Mochammad Azis dan isteri, anggota forkopimcam, Koordinator PKH Batola M Faisal Ansyari, dan undangan lainnya.
“Untuk Kecamatan Mekersari pada tahun 2019 Bansos yang akan disalurkan direncanakan sebesar Rp953.750.000 dengan 770 KPM tersebar di 16 desa,”ujar Bupati Batola Hj Noormiliyani AS.
Menurut dia, total penerima KPM ini dengan komponen terdiri dari Bumil 6, Balita 220, Apras 24, pelajar SD 521, SMP 288, SMA 220, lansia 78 dan disabilitas berat 5.
Dihadapan ribuan warga, Bupati Batola Hj Noormiliyani AS menerangkan, Bansos PKH yang disalurkan Pemerintah Pusat memiliki banyak manfaat bagi keluarga tidak mampu.
Menurut mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel, PKH diluncurkan memiliki banyak tujuan di antaranya untuk meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Selain itu program PKH bertujuan mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan, menciptakan perubahan perilkau dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan sosial.
Disamping itu, lanjutnya, juga untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok pendapatan, mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada keluarga penerima manfaat.
“Kepada seluruh KPM hendaknya memanfaatkan bansos dengan baik dan sesuai peruntukannya,” ajaknya.
Noormiliyani juga mengatakan, pada tahun 2019 mekanisme penyaluran bantuan masih dilaksanakan secara non tunai oleh BRI namun terdapat perubahan pada sistem pemberian bantuan.
Jika sebelumnya bantuan diberikan sama rata untuk setiap KPM ebesar Rp.1.890.000 per tahun untuk KPM regular dan Rp2.000.000 per tahun untuk KPM yang memiliki komponen lansia atau disabilitas berat yang disalurkan empat tahap, namun pada tahun 2019, lanjut dia, bantuan diberikan berdasarkan komponen yang dimiliki KPM, sehingga jumlah bantuan yang diberikan akan berbeda-beda untuk setiap KPM sesuai komponen PKH yang dimiliki KPM bersangkutan.
Bantuan berdasarkan komponen itu, menurut dia, maksimum hanya diberikan kepada 4 orang dalam setiap keluarga. Jadi apabila KPM memiliki tujuh orang anggota keluarga dan lima orang di antaranya adalah sebagai komponen PKH maka bantuan akan diberikan hanya untuk empat orang dan akan dipilih untuk komponen yang memiliki nilai bantuan tertinggi.
“Untuk bantuan tetap setiap keluarga diberikan hanya pada tahap pertama, sebesar Rp550.000,”terangnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinsos Batola Masradin mengutarakan, pelaksanan PKH di Batola telah memasuki tahun ke-11 hingga 2019.
Masradin menambahkan, sejak tahun tahun 2008 hingga 2018 jika dijumlah bantuan PKH yang telah disalurkan di Batola Rp65.330.102.548.
Khusus untuk Bansos PKH tahap I tahun 2019, menurutnya, telah dialokasikan Rp12.055.100.000 dengan total KPM 9.842 yang tersebar di 17 kecamatan se-Batola.
Total 9.842 penerima KPM se-Batola, rinci dia, terdiri Bumil 110, Balita 2.874, Aspras 281, pelajar SD 6.453, SMP 3.586, SMA 2.599, lansia 1.075, dan disabilitas berat 49.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019