Banjarmasin, (Antara news Kalsel) - Restoran cepat saji KFC berjanji akan melakukan pengelolaan sampah khususnya sampah plastik dengan sistem daur ulang.

Menurut General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Hendra Yuniarto saat jumpa pers di KFC Banjarmasin, Senin, pada tahun 2019 ini program yang dilakukan KFC untuk perbaikan lingkungan dari sampah plastik adalah sistem daur ulang.

Dikatakan di, manajemen sampah plastik akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk mengelola sampah dari gerai-gerai KFC sebagai upaya untuk mengurangi sampah.

"Jadi sampah plastik akan didaur ulang dengan cara dibuat biji-biji plastik, sementara sampah sisa makanan dijadikan pupuk," paparnya.

Hendra memastikan sampah tempat minum atau tempat makan itu tidak menjadi daur ulang untuk dipakai kembali.

"Tidak untuk dipakai kembali lah untuk konsumsi, kita melakukan ini agar sampah dari gerai kita tidak mencemari lingkungan," tegasnya.

Bahkan, tutur Hendra, KFC sudah menerapkan pengurangan sampah plastik, jenis sedotan sejak 2016.

"Jadi ini kita ingin meningkatkan peran untuk membantu dunia mengurangi sampah plastik yang sudah sangat parah memenuhi lautan," ucapnya.

Menurut dia, sejak digalakkannya pengurangan pemberian plastik sedotan minum ini, hingga kini sudah dapat sekitar 91 persen pengurangan sampah dari material itu.

"Memang belum bisa 100 persen lagi kita kurangi, sebab ada konsumen yang membutuhkan itu, misalnya bayi atau orang lanjut usia yang membutuhkan sedotan apabila minum," paparnya.

Sementara itu, penggagas Divers Clean Action (DCA) atau para penggemar olahraga selam, Swietenia Puspa Lestari mengungkapkan, data menteri lingkungan hidup sekitar 70 persen sampah plastik di Indonesia dapat dan telah didaur ulang oleh pelaku daur ulang.

Namun, lanjut dia, tidak demikian dengan sampah sedotan plastik karena nilainya rendah dan sulit didaur ulang maka tidak ada pelaku daur ulang yang bersedia melakukannya.

"Padahal rata-rata setiap orang menggunakan sedotan sekali pakai 1-2 kali setiap harinya, dan perkiraan di negara kita ini setiap harinya mencapai 93.244.847 batang dari restoran, minuman kemasan dan sumber lain," paparnya.

Sampah plastik dari sedotan ini, katanya, sangat sulit terurai, bahkan bisa bertahan selama 500 tahun.

"Kalau kita biasa menyelam itu, banyak sekali sampah plastik, utamanya kantong plastik, sedotan, starapon dan kemasan lainnya, ini harus segera dihentikan, demi kelestarian laut kita bersama," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019