Siak, Riau (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau, meluncurkan wisata Gerhana Matahari Cincin yang akan terjadi pada 26 Desember 2019 dengan titik lokasi di Kecamatan Sungai Apit di daerah setempat.
"Peluncuran ini maksudnya untuk memulai gaungnya, bukan hanya untuk Siak dan Riau, tapi juga untuk dunia. Bahwa jatuhnya di Kampung Bunsur, Sungai Apit," kata Bupati Siak, Syamsuar di Sungai Apit, Jumat.
Dikatakannya bahwa fenomena Gerhana Matahari Cincin ini sangat langka dan bisa beberapa puluh tahun lagi baru bisa dinikmati kembali. Oleh karena itu, nantinya ini akan jadi perhatian tidak hanya Indonesia saja tapi dari warga mancanegara.
Maka dari itu dia berharap pada kejadian nantinya ada keberkahan dan bertambahnya rezeki. Sekalian juga untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru di bidang antariksa bagi masyarakat setempat untuk menggeluti dunia antariksa.
Pasalnya, lanjut dia, fenomena alam ini juga berkaitan dengan petunjuk bagi umat beragama. Dalam Islam ada "iqro" yang mengajarkan untuk membaca. Maka bagi yang menyenangi dunia antariksa bisa dapat mengetahui bagaimana gerhana itu bisa muncul dengan lokasi di Siak dan waktu pada 26 Desember.
"Itulah iqro, bacalah. Kalau mita bisa membaca, maka dapat tahu kita kenapa pada 26 Desember itu sudah bisa dibaca terjadi gerhana matahari cincin. Allah sudah menakdirkan dan kalau bisa membaca dan mempelajari maka bisa mengetahui," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Siak, Fauzi Asni menyampaikan bahwa peluncuran ini merupakan kegiatan wisata pertama di Siak. Kemudian kegiatan wisata yang terakhir oada tahun 2019 juga adalah Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember.
"Jadi ini kegiatan pertama dan terakhir di Kabupaten Siak, pusatnya di sini Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit. Kejadian gerhana matahari cincin ini mengagumi kejadian alam kuasa Allah," ulasnya.
Dalam kesempatan itu turut hadir perwakilan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) yakni peneliti mudan sains bidang antariksa Zamzam Nurzami. Dia mengatakan fenomena iti terjadi karena ada bayangan bumi menghalangi matahari yang ukurannya tidak sama.
"Sehingga kita bisa melihat cincin besar ada di langit, itu terjadi di beberapa wilayah mulai dari Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Utara dan Timur. Kabupaten Siak tempat terbaik melihat fenomena ini," sebutnya.
Baca juga: Gerhana Matahari cincin terlihat di 12 kota Sumsel
"Peluncuran ini maksudnya untuk memulai gaungnya, bukan hanya untuk Siak dan Riau, tapi juga untuk dunia. Bahwa jatuhnya di Kampung Bunsur, Sungai Apit," kata Bupati Siak, Syamsuar di Sungai Apit, Jumat.
Dikatakannya bahwa fenomena Gerhana Matahari Cincin ini sangat langka dan bisa beberapa puluh tahun lagi baru bisa dinikmati kembali. Oleh karena itu, nantinya ini akan jadi perhatian tidak hanya Indonesia saja tapi dari warga mancanegara.
Maka dari itu dia berharap pada kejadian nantinya ada keberkahan dan bertambahnya rezeki. Sekalian juga untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru di bidang antariksa bagi masyarakat setempat untuk menggeluti dunia antariksa.
Pasalnya, lanjut dia, fenomena alam ini juga berkaitan dengan petunjuk bagi umat beragama. Dalam Islam ada "iqro" yang mengajarkan untuk membaca. Maka bagi yang menyenangi dunia antariksa bisa dapat mengetahui bagaimana gerhana itu bisa muncul dengan lokasi di Siak dan waktu pada 26 Desember.
"Itulah iqro, bacalah. Kalau mita bisa membaca, maka dapat tahu kita kenapa pada 26 Desember itu sudah bisa dibaca terjadi gerhana matahari cincin. Allah sudah menakdirkan dan kalau bisa membaca dan mempelajari maka bisa mengetahui," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Siak, Fauzi Asni menyampaikan bahwa peluncuran ini merupakan kegiatan wisata pertama di Siak. Kemudian kegiatan wisata yang terakhir oada tahun 2019 juga adalah Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember.
"Jadi ini kegiatan pertama dan terakhir di Kabupaten Siak, pusatnya di sini Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit. Kejadian gerhana matahari cincin ini mengagumi kejadian alam kuasa Allah," ulasnya.
Dalam kesempatan itu turut hadir perwakilan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) yakni peneliti mudan sains bidang antariksa Zamzam Nurzami. Dia mengatakan fenomena iti terjadi karena ada bayangan bumi menghalangi matahari yang ukurannya tidak sama.
"Sehingga kita bisa melihat cincin besar ada di langit, itu terjadi di beberapa wilayah mulai dari Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Utara dan Timur. Kabupaten Siak tempat terbaik melihat fenomena ini," sebutnya.
Baca juga: Gerhana Matahari cincin terlihat di 12 kota Sumsel
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019