Festival pasar terapung pada hari pergelaran Sabtu siang di Sungai Martapura depan masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin sepi pengunjung.

Seakan-akan lebih banyak peserta festival ketimbang pengunjung yang menyaksikan festival tersebut, demikian pantauan ANTARA di lokasi festival, dekat Siring Sudirman, sabtu.

Padahal festival yang intinya menggalakkan dunia wisata dan hiburan rakyat tersebut sedikitnya melibatkan 200 pedagang pasar terapung, baik pedagang yang ada di Kuin Sungai Barito Banjarmasin, maupun pedagang yang berasal dari Lok Baintan Kabupaten banjar.

Para pedagang yang sebagian besar kalangan ibu-ibu tersebut datang begitu jauh dari aktivitas mereka hanya untuk memeriahkan festival tahunan tersebut.

"Kami berharap banyak pengunjungnya sehingga jualan kami bisa laku," kata ibu pengayuh perahu kecil (jukung) yang menjual aneka buah-buahan khususnya buah jeruk.

Para pedagang tersebut menggunakan perahu kecil yang dihiasi serta bercat warna warni, dengan penuh dagangan tetapi karena pengunjungnya sedikit maka dagangan mereka tak laku.

Berdasarkan keterangan panitia sebelum kegiatan itu digelar promosi sudah dilakukan, sepi pengunjung lantaran banyak kegiatan bersamaan, karena juga ada lomba jukung hias pada malam harinya yang digelar dalam kaitan memeriahkan hari jadi (harjad) Banjarmasin.

Perkiraan pengunjung akan membludak pada saat malam hari karena pada siang hari apalagi sekarang cuaca begitu panas musim kemarau sehingga warga malas keluar rumah.

Festival pasar terapung merupakan salah satu kegiatan daerah Kalsel dalam menyemarakkan kepariwisataan sekaligus sebagai pelestarian budaya setempat.

Rangkaian festival tersebut juga digelar berbagai atraksi budaya seperti kampung Banjar yang digelar mulai sehari sebelumnya tetapi kampung Banjar agaknya memperoleh respons pengunjung yang yang tampak membludak menyaksikannya.

Atraksi budaya tersebut seperti penyajian kuliner, berbagai kesenian daerah seperti tari-tarian yang melibatkan 13 kabupaten dan kota se-Kalsel.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012