Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Provinsi Kalimantan Selatan mengharapkan pasar kerajinan eceng gondok bisa tumbuh di sepanjang ruas jalan Desa Tapus Dalam.


Lokasi pasar kerajinan eceng gondok tersebut berada sekitar 14 kilometer di luar Kota Amuntai menuju Banjarmasin, ujar Ketua Dekranasda HSU, Hj Eulis Rohhayati saat membuka pelatihan desain dan mutu kerajinan eceng gondok di Desa Tapus Dalam, Rabu.

Lokasi tersebut dinilai stRategis sebagai lintasan jalan provinsi menuju Kalimantan Tengah dan Timur menjadi modal bagi perajin eceng gondok di Desa Tapus Dalam untuk mengembangkan pasar kerajinan mengingat hingga kini Kabupaten HSU belum memiliki pasar kerajinan ini jenis ini.

Padahal, produk kerajinan berbahan eceng gondok ini mulai berkembang di sejumlah desa yang menjadi sentra kerajinan, karena bahan baku berupa tanaman eceng gondok yang mudah diperoleh di kawasan rawa dan harga jualnya yang cukup menggiurkan.

"Suatu saat kembali berkunjung ke desa ini saya berharap bisa menyaksikan sepanjang ruas jalan terdapat kios atau toko yang menjual produk kerajinan eceng gondok" katanya.

Harapan ini dilontarkan Ketua Dekranasda HSU karena selain lokasi yang strategis untuk menumbuhkan pasar kerajinan eceng gondok juga karena minat dan antusias perajin setempat yang cukup tinggi terbukti dengan permohonan perajin kepada Dinas UKM, Koperasi Perindustrian dan Perdagangan untuk menggelar pelatihan ini.

Pelatihan ini, lanjut Eulis sudah yang keduakalinya dilaksanakan di Desa Tapus Dalam, pelatihan pertama memperkenalkan teknik dasar pembuatan kerajinan eceng gondok dan pelatihan kedua kali ini memperkenalkan teknik desain dan peningkatan mutu.

Dekranasda maupun Disperindag HSU mengharapkan semangat untuk maju bisa tumbuh dibenak para perajin Desa Tapus Dalam untuk bisa mewujudkan desa ini sebagai sentra pasar kerajinan eceng gondok di HSU.

Ketua Dekranasda memaparkan tentang profile perajin dan pengusaha eceng gondok yang telah sukses mengelola usaha kerajinan eceng gondok di Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan yakni Supiani yang kini mulai kewalahan memenuhi permintaan dari luar daerah.

Karena itu, kata Eulis, jika perajin di Desa Tapus Dalam mampu memasarkan produk kerajinan eceng gondok setidaknya di depan rumah-rumah mereka dipastikannya akan mampu meningkatkan taraf hidup warga perajin menjadi lebih baik.

"Saya liat peluang pasar eceng gondok juga sangat menjanjikan di pulau Jawa bahkan di luar negeri berdasarkan pengalaman saya menghadiri sejumlah pameran produk unggulan daerah" kata Eulis yang dibenarkan instruktur pelatih asal Yogya Cornelia Lina Meiliasari.

Menurut Cornelia, bahan baku eceng gondok yang berasal dari Kabupaten HSU jauh lebih baik kualitasnya dibanding bahan baku yang berasal dari Pulau Jawa sehingga dari kualitas bahan baku saja sudah lebih unggul apalagi jika diulah menjadi produk kerajinan.

"Pemda harus lebih giat lagi memfasilitasi promosi dan pemasaran produk eceng gondok ini sehingga para perajin lebih bergairah jika pangsa pasar sudah jelas dan menguntungkan" ujar Cornelia.

Kepala Dikuperindag HSU Drs Kasnariansyah optimis pasar kerajinan akan terbentuk di Desa Tapus Dalam apabila prospek jenis kerajinan ini memang cukup menjanjikan,

"Harus dimulai beberapa perajin terlebih dahulu sehingga jika prospeknya nanti berkembang, perajin lain akan mengikuti" tambahnya.

Apalagi, tambahnya di semua kecamatan sudah dilaksanakan pelatihan serupa, sehingga untuk memasarkan produk ini di tingkat lokal pasti akan tumbuh pasar kerajinan di beberapa lokasi dan Desa Tapus Dalam merupakan lokasi yang paling strategis/D/D

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012