Menurut Bupati, untuk pembangunan Islamic Center masih dalam tahap pembicaraan dengan pihak ketiga dan pembangunannya nanti melibatkan tiga pihak, yaitu ulama, umara dan aghniya (orang kaya).
"Islamic Center tidak murni dibangun dengan dana dari pemerintah, tapi juga dari aghniya maka tidak boleh ada tumpang tindih antara dana pemerintah dengan agniya," katanya.
Baca juga: Fikry : Jangan ada pekerjaan sia-sia dan saran masyarakat agar didengar
Dijelaskan dia, dari awal pembangunan harus jelas, bangunan mana yang ditangani oleh pemerintah maupun oleh aghniya. Kualitasnya pun tidak boleh berbeda antara satu bangunan dengan bangunan yang lain.
Selain itu, sesuai dengan visi misi Pemkab HSS lima tahun ke depan, pemerintah berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat HSS, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Untuk pengentasan kemiskinan, polanya nanti tergantung dengan kondisi desa dari warga bersangkutan dan juga akan melibatkan semua pihak, mulai dari umara atau pemerintah, aghniya, ulama, kepala desa hingga Samping Desa.
Baca juga: Pemkab HSS prioritaskan penerapan bidang keagamaaan di lingkungan kerja
"Mengenai pelaksanaan HSS Bershalawat tanggal 15 Februari 2019 mendatang, kami mengajak kepada semua peserta rapat agar menyukseskan kegiatan tersebut," katanya.
Turut hadir, Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad, Penjabat Sekretaris Daerah H Hubriansyah, para kepala OPD di lingkup Pemkab HSS, para camat, serta para wartawan yang mendapatkan sesi pertama menyampaikan beberapa pertanyaan seputar program, kebijakan ataupun permasalah yang ada.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019