Barabai, (Antaranews Kalsel) - Tidak terlalu berlebihan jika menyebut buah durian jenis mantuala yang tumbuh di Batu Hayam Desa Murung B, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebagai buah surga.

Pasalnya, dari puluhan jenis durian, buah langka milik Adi Monif itu telah menjadi juara pertama memenagkan kontes durian dan buah eksotik 2019 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalsel di objek wisata Kiram Park beberapa waktu yang lalu.

Durian Mantuala merupakan persilangan alami yang terjadi antara pampakin (durio kutejensis) dengan durian (durio zibethinus) yang menyerupai buah durian namun dagingnya cenderung  berwarna orange dengan kulitnya berwarna hijau.

Daging buah lebih tebal, terkadang hampir tidak ada biji. Rasanya lebih ke durian dan manis dengan aroma berbeda seperti durian-durian lainnya dan dipercaya rendah kolesterol atau tidak terlalu mengandung alkohol.

Buah khas Kalimantan yang sebelumnya tumbuh subur di hutan Kalsel tersebut kini mulai sulit ditemukan, bahkan pada saat musim buah sekalipun.

Pemkab HST juga telah mendaftakan buah Mantuala itu sebagai varietas unggul daerah ke Badan Pendaftaran dan Perlindungan Varietas sejak Tahun 2010 yang lalu.

Durian Mantuala milik Adi Monif warga Batu Hayam yang diikutkan kontes itu ternyata diambil dari pohon yang telah berumur sekitar 60 Tahun dengan diameter sekitar dua meter dan yang menanamnya adalah Basuni (75).

Lahan kebun beserta sebatang pohon durian mantuala itu sudah dipeliharanya selama lebih dari 18 tahun dan dibelinya dari Basuni.

Pohonya pun menjulang tinggi diantara pepohonan yang lain dan tumbuh sekitar 700 meter dari rumahnya dan dapat dikatakan sebagai kawasan di lereng pegunungan Meratus.

Kalau dibandingkan dengan pohon durian pada umumnya, memang terlihat sangat mirip dengan Mantuala, namun jika dicermati lebih detail ternyata ada perbedaan yang sangat mencolok.

Yaitu pada dedaunan yang ada di pohon, diameter daun di pohon durian mantuala lebih lebar ketimbang yang dimiliki pohon durian pada umumnya dan bisa berbuah mencapai 900 biji.

Dalam sebiji buah durian mantuala, hanya memiliki isi dua hingga tiga biji saja, bahkan terkadang hanya satu dagingnya saja dan harus menunggu tiga sampai empat hari didiamkan dulu baru matang setelah buah dipetik.

Selain itu, keunggulan durian mantuala dipercaya tidak membuat pusing bagi yang mengonsumsinya. Jadi tergolong aman bagi yang memiliki penyakit darah tinggi dan itu sudah sering dibuktikan, sebanyak apapun dikonsumsi tidak masalah.

Buah durian mantuala hampir tidak pernah dijajakan pemiliknya di pasaran, karena yang masih di atas pohon pun sudah ada warga yang memesan.

Harganya juga relatif murah dan sama dengan buah durian pada umumnya, yaitu tiga biji Rp. 100.000.

Saat ini, di lahan terpisah Adi sudah mulai menanam sekitar 130 bibit pohon durian mantuala.

Baca juga: Mantuala Batu Hayam from HST wins first place in the Durian Contest
Baca juga: Mantuala Batu Hayam HST juara pertama Kontes Durian
Baca juga: Kalsel lestarikan dan kembangkan maharawin serta mantuala

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019