Tanjung, (ANTARA News Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mengembangkan potensi ekonomi dan wisata desa dengan menggandeng kelompok masyarakat sadar wisata daerah.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Teratau, Hatni di Tanjung Senin mengatakan, Desa Teratau selain dikenal sebagai daerah penghasil gula aren, juga mempunya panorama alam yang indah karena dikelilingi kawasan hutan.

Dari Kota Tanjung, tambah dia, hanya berjarak satu jam menuju Desa Taratau yang sekarang menjadi salah satu destinasi wisata lokal maupun tingkat provinsi.

Salah satu daya tarik wisata desa tersebut adalah wisata susur sungai, yang mengelilingi indahnya panorama alam desa tersebut.

Wisata susur sungai dengan memanfaatkan ban dalam mobil atau dikenal dengan wahana "river tubing" menjadi primadona bagi para pengunjung wisata desa tersebut.

Hatni mengungkapkan, wisata susur sungai tersebut, mulanya hanya sekadar iseng namun sekarang justru bisa menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar.

"Ternyata responnya bagus karena susur sungai dengan ban dalam mobil tersebut, mempunya sensasi berbeda, sehingga banyak pengunjung yang tertarik," jelas Hatni.

Tak heran hampir setiap hari Desa Taratau kedatangan wisatawan lokal maupun provinsi untuk menjajal sensasinya susur sungai tersebut.

Seiring hadirnya banyak pengunjung, berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi desa, bukan hanya pengelola tempat wisata, masyarakat sekitar kini juga banyak yang memanfaatkan potensi tersebut, untuk membuka warung dan lainnya.

Menurut seorang joki river tubing Rahman mengaku menerima upah Rp30 ribu untuk satu kali trip dan biasanya dalam satu hari bisa melayani empat sampai lima trip.

"Dari hasil kerja jadi joki saya bisa membantu keluarga dan bekal sekolah," jelas Rahman yang masih sekolah di Madrasah Aliyah Jaro.

Melihat potensi wisata yang dimiliki Desa Taratau Manager CSR PT Adaro Indonesia Leni Marlina menilai perlu pengembangan ekonomi alternatif bagi warga lokal.

Menurut dia, selama ini pondasi ekonomi desa ditopang oleh pemanfaatan sumber daya alam.

"Kami coba bantu berupa penambahan fitur wisata seperticamping ground dan outbond area," jelas Leni.

Selain itu, juga menawarkan pelatihan penyelamatan di air bagi para pemandu wisata di Desa Teratau.

Melalui dana bergulir tahap pertama sebesar Rp25 juta, PT Adaro Indonesia membantu pengadaan peralatan standar susur sungai.

Adaro juga akan menyiapkan dana sebesar Rp97 juta untuk membangun outbond area dan tahun ini sudah dialokasikan dana Rp105 juta untuk pengembangan wisata di Desa Taratau.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019