Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan H Supriyono meresmikan otlet penjualan hasil produk-produk pangan, kerajinan dan lainnya, Kamis (17/1).

Otlet  bernama Rumah Pajang Batola Setara dimiliki empat desa yakni, Desa Andaman, Andaman II, Pandan Sari, dan Anjir Pasar Kota II, Kecamatan Anjir Pasar, berada di Jalan Trans Kalimantan Km 26 RT 08 Desa Anjir Pasar Kota II Kecamatan Anjir Pasar.
 
Peresmian Rumah Pajang Batola Setara itu ditandai pemotongan untaian melati dari Sekda Supriyono disaksikan Kepala Bulog Divre Kalsel Ahmad Khalison, yang mewakili Kadis PMD Kalsel, Kepala Balai Pelatihan Masyarakat Kalsel, Pimpinan BI Banjarmasin diwakili Sholikin dan berbagai lapisan masyarakat.

Rumah pajang yang sudah menjadi bagian Rumah Pangan Kita (RPK) tersebut sebagai bentuk pengembangan program BI Prokades.

Usai diresmikan dilanjutkan peninjauan lokasi yang menjadi inkobator produk-produk unggulan kawasan perdesaan seperti komoditi beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, daging dan lainnya

Mewakili Bupati Hj Noormiliyani AS, Sekdakab Batola H Supriyono sangat menyambut baik didirikannya Rumah Pajang Batola Setara ini.

Mantan Kepala Bappeda Batola mengharapkan pengelolaan Rumah Pajang ini dilakukan secara maksimal. Agar keberadaannya benar-benar memberikan nilai tambah serta mempertinggi daya saing atas produk-produk yang dihasilkan masyarakat setempat.

“Tolong jangan main-main dalam mengelola BUMDes. Kelola lah secara cerdas dan cermat. Banyak yang bisa dilakukan dalam menggali pengetahuan termasuk memanfaatkan keberadaan internet,” katanya.

Supriyono yang akrap disapa pak Pri ini menyebut, untuk membangun sesuatu sangat gampang termasuk rumah pangan, namun yang sulit mengelola agar keberadaannya bisa berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Rumah Pajang Batola Setara yang secara secara substansi didukung Bulog Divre Kalsel ini juga diharapkan sekda mendapatkan dukungan dari BI dalam berpartisipasi memberikan paket-paket manajemen sesuai dengan kegiatan yang ada.
Mengingat berdasarkan pengalaman beberapa tahun sebelumnya BI pernah terlibat dalam pembangunan kluster padi di Kecamatan Anjir Pasar terutama terkait pengelolaan beras yang dulunya dijual karungan kini beralih ke kemasan.

Kepala Bulog Divre Banjarmasin Ahmad Kholison mengatakan, peresmian rumah pajang ini sebagai salah satu bentuk pembangunan dan pengembangan program BI Prokades yaitu pengembangan inkobator produk unggulan kawasan perdesaan yang dilaksanakan BUMDes Anjir Pasar.

Kholison mengemukakan, peresmian rumah pajang BUMDes bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa yang sudah menjadikan RPK dimana komoditi seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu dan daging nantinya akan disuplai Perum Bulog Divre Kalsel dengan merek sendiri.

Dia menyebutkan,  RPK hadir dalam bentuk perwujudan dari warung sederhana yang mengusung konsep bisnis kemitraan di bawah binaan Perum Bulog dalam rangka menjaga stabilisasi di tengah-tengah masyarakat.

Kholison menambahkan, dalam melaksanakan mandat pemerintah melalui Perpres No 48/2016 dalam mewujudkan distribusi bahan pangan yang efektif dan aman serta menjaga stabilisasi harga pangan Bulog merancang program RPK yang sudah berkembang di seluruh Indonesia.

“Di Kalsel sendiri RPK yang terdaftar berjumlah 519 dari target 1.000 RPK (51,9 persen) untuk tahun 2018,” tukasnya.

Sementara itu, Kadis PMD Batola Dahlan mengatakan, untuk Kalsel hanya ada tiga kabupatan yang mendapat bantuan dari Kementerian Desa terkait rumah pajang dimana peresmian di Batola tersebut merupakan yang pertama.

Mengenai kawasan pedesaan di kecamatan Anjir Pasar, menurut mantan Kepala Pelaksana BPBD Batola itu, tahun 2016 di Batola meliputi kawasan hutan galam, kawasan perkebunan kelapa sawit, dan kawasan pengendalian padi.

Dahlan menjelaskan, sebelum dibangunnya rumah pajang di Kecamatan Anjir Pasar ini pihaknya terlebih dahulu menawarkan 2 kecamatan yakni Anjir Pasar dan Anjir Muara ke pihak Kementerian Desa.

Namun, jelas dia, dari inisiasi yang dilaksanakan Universitas Gajah Mada (UGM) diberikan hanya 4 desa di kecamatan Anjir Pasar yakni Andaman, Desa Andaman II, Desa Pandan Sari, dan Desa Anjir Pasar Kota II.

Lelaki yang juga pernah menjabat Kabag Humpro Setda Batola menjelaskan,  pihaknya juga telah menyusun kawasan matrik kegiatan rencana pembangunan kawasan perdesaan sebagai dokumen RKPKP selama lima tahun ke depan dan 2018 realisasi telah mencapai 38 persen.

Pada tahun 2018, lanjut Dahlan, ada beberapa kegiatan interpensi dari Kementerian Desa yaitu prokades dengan bentuk rumah pajang dengan pernyataan aset dan modal Rp350 serta BUMDes Rumah Pajang senilai Rp500 juta melalui pernytaan modal masing-masing Rp125 juta.  

“Untuk beberapa kegiatan usulan tahun 2019 yang dialokasikan pada APBD diantaranya untuk sampras, BUMDes Mapita sebesar Rp200 juta, usaha bersama komunitas Rp200 juta, pengembangan SDA Rp1,6 miliar dengan pembangunan lokdrus dan air bersih di desa kawasan sebesar Rp1,6 miliar dengan harapan usulan kegiatan tersebut dapat direalisasikan di tahun ini sesuai dengan usulan kegiatan kita,” tukasnya.


 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019