Martapura (Antaranews, Kalsel) - Ratusan peserta yang menggunakan jukung (perahu tradisional khas suku Banjar) maupun kelotok (perahu bermesin) mengikuti Festival Pasar Terapung di Desa Lok Baintan yang masuk Kecamatan Sungai Tabuk. 
     Bupati Banjar Khalilurrahman di Martapura, Ahad mengaku gembira melihat banyaknya peserta ikut berpartisipasi pada kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar itu. 
     "Pesertanya banyak sehingga saya senang karena menunjukan Pasar Terapung masih eksis dan milik Kabupaten Banjar khususnya di atas Sungai Martapura Desa Lok Baintan," ujar bupati di sela kegiatan. 
     Ia mengatakan, pasar terapung Lok Baintan merupakan pasar tradisional yang dikenal luas oleh masyarakat baik lokal, nasional hingga internasional sehingga harus dijaga dan dipertahankan. 
     Dijelaskan, pasar terapung sudah menjadi ciri khas masyarakat Desa Lok Baintan sekaligus menjadi ikon wisata andalan yang terus dikelola Pemkab Banjar dengan baik agar bermanfaat bagi masyarakat.
     "Keberadaan pasar terapung akan terus dipertahankan karena selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga agar pariwisata andalan Kabupaten Banjar bisa terus lestari," ucapnya.
     Menurut dia, tujuan pelaksanaan festival pasar terapung sebagai salah satu upaya yang Pemkab Banjar agar budaya jualbeli diatas sungai sejak ratusan tahun lalu itu tetap terjaga dan lestari.
     "Intinya, pasar terapung Lok Baintan milik Kabupaten Banjar dan kami terus berupaya agar kegiatan jualbeli diatas sungai bisa semakin diminati masyarakat lokal, nasional hingga internasional," ujarnya. 
     Terkait pasar terapung buatan yang difasilitasi Pemkot Banjarmasin di siring Sungai Martapura Jalan Pierre Tendean Banjarmasin, bupati tidak mempermasalahkan sepanjang tidak ada klaim pasar terapung.
     "Silakan pedagang berjualan di pasar terapung siring Tendean tapi jangan sampai diklaim sebagai pasar terapung karena disana buatan dan disini pasar terapung asli dengan aktivitas yang alami," kata dia. 
     Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar Haris Rifani menyebutkan jumlah peserta yang mengikuti festival sebanyak 400 orang menggunakan jukung dan kelotok di atas sungai itu. 
     "Pesertanya membludak dan lokasi festival kami pindahkan ke  dermaga di bawah Jembatan Sungai Pinang agar pengunjung bisa lebih mudah menyaksikan kegiatan yang akan jadi event tahunan ini," katanya. Yose Rizal 


 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018