Rantau, (Antaranews Kalsel) - Realisasi luas tanam padi pada periode April-September  2018 di Kabupaten Tapin, mencapai 9%  atau seluas 90.511 hektare di tahun 2018 dari 82.414 hektare di tahun 2017.

Kepala Pertanian Kabupaten Tapin, Wagimin di Rantau mengatakan bahwa, sesuai data dari Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Tapin tentang realisasi tanam padi April-September (Asep) tahun 2018 mencapai 90.511 hektare.

"Jadi kita ada peningkatan 8.097 hektare dari tahun sebelumnya, dan dengan itu luas tanam padi berada di posisi kedua di bawah Kabupaten Barito Kuala," ujarnya.

Dijelaskan Wagimin, guna meningkatkan indek tanam di Kabupaten Tapin, pihaknya malaksanakan sistem tanam gogo rancah.

"Karena daerah kita ini daerah tanah tadah hujan, maka yang paling cocok sistem tanam yang kita terapkan adalah sistem gogo rancah," ujarnya lagi.

Dikatakannya, bahwa dengan tanam sistem gogo rancah, sehingga lahan pertanian yang dulunya biasa hanya tanam 1 kali,  nantinya bisa tanam 2 kali bahkan bisa hinggan 3 kali tanam dapam setahun.

"Tentunya kita harus bisa memaksimalkan musim dan irigas untuk hasil yang maksimal," ujarnya lagi.

Sementara itu, untuk pertanian di Tapin, para petani kebanyakan varitas padi yang di gunakan yakni  
mikongga, ciherang, dan inpari BB42.

"Karena keunggulan varitas padi unggulan tersebut mampu beradaptasi di segala tempat kondisi alam, dan umurnya yang relatif lebih singkat," ujar Wagimin lagi.

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018