Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP-PGRI) Banjarmasin punya cara tersendiri untuk menyemarakkan Pekan Dies Natalis XXXII.
Pihak kampus pencetak tenaga guru itu menggelar beragam lomba, salah satunya Bakisah Banjar yang mendapat sambutan antusias.
Terbukti dari banyaknya peserta yang turut memeriahkan lomba yang terdiri dari dua kategori itu.
"Alhamdulilah lomba Bakisah Banjar yang kita adakan untuk kategori umum dan pelajar telah memunculkan orang-orang hebat punya bakat alami berkisah atau bercerita dengan tutur bahasa Banjar yang khas," kata Fajarika Ramadania sebagai Koordinator Lomba Bakisah Bahasa Banjar. Menurut dia, bahasa Banjar yang merupakan identitas daerah yang dimiliki Provinsi Kalimantan Selatan harus terus dijaga kelestariannya.
Sesuai dengan keinginan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang menyatakan "Utamakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing".
"Paling tidak melalui lomba Bakisah Banjar ini sebagai upaya kita dalam andil mempertahankan kearifan lokal khususnya Bahasa Banjar yang mulai tergerus bahasa gaul," jelas Fajarika. Dosen Pembimbing Kemahasiswaan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP-PGRI Banjarmasin inipun berterima kasih kepada yayasan dan pimpinan kampus atas dukungannya hingga terselenggara lomba yang diharapkan semakin sering digelar untuk menjaga kelestarian bahasa Banjar tersebut.
Adapun para juara lomba Bakisah Banjar kategori umum untuk juara 1 Prodi Seni Tari STKIP-PGRI, juara 2 Prodi PBSI STKIP-PGRI dan juara 3 guru SDN Guntung Manggis Banjarbaru.
Sedangkan kategori pelajar diraih peserta dari SMAN 1 Sungai Tabuk, juara 2 siswa SMKN 2 Marabahan dan juara 3 siswa SMAN 2 Banjarmasin.
Untuk tema yang diusung dalam dies natalis tahun 2018, yakni selaras dengan misi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yaitu "Bergerak Bersama Membangun Banua melalui Kampus Berbudaya"
Ketua STKIP-PGRI Banjarmasin Dr H Abidinsyah mengatakan, dengan tema tersebut jadi momentum pihaknya menguatkan kearifan lokal yang jadi visi
kampus di usianya ke-32 tahun.
"Aneka lomba seperti Bakisah Bahasa Banjar dan Habsy tentunya sebagai upaya kami melestarikan seni budaya yang jadi ciri khas Kalimantan Selatan," tandasnya. Di sisi lain, pada kesempatan semarak lomba yang digelar, Ketua PPLP STKIP PGRI Banjarmasin Drs H Dahri MM juga menerima hasil penggalangan dana dari mahasiswa untuk korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang selanjutnya diteruskan ke BPLP PGRI pusat.
Sekadar diketahui, selain lomba khas budaya Banjar, STKIP-PGRI Banjarmasin juga menggelar lomba Cerdas Cermat MIPA (CCMIPA), lomba Vlog hingga Pemilihan Duta Kampus dan penganugerahan alumni berprestasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Pihak kampus pencetak tenaga guru itu menggelar beragam lomba, salah satunya Bakisah Banjar yang mendapat sambutan antusias.
Terbukti dari banyaknya peserta yang turut memeriahkan lomba yang terdiri dari dua kategori itu.
"Alhamdulilah lomba Bakisah Banjar yang kita adakan untuk kategori umum dan pelajar telah memunculkan orang-orang hebat punya bakat alami berkisah atau bercerita dengan tutur bahasa Banjar yang khas," kata Fajarika Ramadania sebagai Koordinator Lomba Bakisah Bahasa Banjar. Menurut dia, bahasa Banjar yang merupakan identitas daerah yang dimiliki Provinsi Kalimantan Selatan harus terus dijaga kelestariannya.
Sesuai dengan keinginan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang menyatakan "Utamakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing".
"Paling tidak melalui lomba Bakisah Banjar ini sebagai upaya kita dalam andil mempertahankan kearifan lokal khususnya Bahasa Banjar yang mulai tergerus bahasa gaul," jelas Fajarika. Dosen Pembimbing Kemahasiswaan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP-PGRI Banjarmasin inipun berterima kasih kepada yayasan dan pimpinan kampus atas dukungannya hingga terselenggara lomba yang diharapkan semakin sering digelar untuk menjaga kelestarian bahasa Banjar tersebut.
Adapun para juara lomba Bakisah Banjar kategori umum untuk juara 1 Prodi Seni Tari STKIP-PGRI, juara 2 Prodi PBSI STKIP-PGRI dan juara 3 guru SDN Guntung Manggis Banjarbaru.
Sedangkan kategori pelajar diraih peserta dari SMAN 1 Sungai Tabuk, juara 2 siswa SMKN 2 Marabahan dan juara 3 siswa SMAN 2 Banjarmasin.
Untuk tema yang diusung dalam dies natalis tahun 2018, yakni selaras dengan misi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yaitu "Bergerak Bersama Membangun Banua melalui Kampus Berbudaya"
Ketua STKIP-PGRI Banjarmasin Dr H Abidinsyah mengatakan, dengan tema tersebut jadi momentum pihaknya menguatkan kearifan lokal yang jadi visi
kampus di usianya ke-32 tahun.
"Aneka lomba seperti Bakisah Bahasa Banjar dan Habsy tentunya sebagai upaya kami melestarikan seni budaya yang jadi ciri khas Kalimantan Selatan," tandasnya. Di sisi lain, pada kesempatan semarak lomba yang digelar, Ketua PPLP STKIP PGRI Banjarmasin Drs H Dahri MM juga menerima hasil penggalangan dana dari mahasiswa untuk korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang selanjutnya diteruskan ke BPLP PGRI pusat.
Sekadar diketahui, selain lomba khas budaya Banjar, STKIP-PGRI Banjarmasin juga menggelar lomba Cerdas Cermat MIPA (CCMIPA), lomba Vlog hingga Pemilihan Duta Kampus dan penganugerahan alumni berprestasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018