Banjarmasin, (Antaranrews Kalsel) - Gerakan imunisasi Measles (campak) dan Rubella (MR) telah berakhir pada akhir Oktober 2018 tadi, di mana Kota Banjarmasin hanya tersasar sekitar 53,75 persen dari target anak-anak sebanyak 176 ribu jiwa.
       
Hal tersebut dinyatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Lukman Hakim di Banjarmasin, Rabu, bahwa gerakan imunisasi MR gratis  secara nasional sudah resmi berakhir.
     
 "Kalau secara nasional kan sudah terlaksana sekitar 85 persen, namun di daerah kita hanya 53,75 persen dari target 176 ribu jiwa anak yang mau disasar," ujarnya.
         
Menurut dia, sejak digalakkannya imunisasi MR ini pada September 2018, ada sejumlah kendala diantaranya soal kehalalannya, hingga mengakibatkan masyarakat enggan memberi imunisasi anaknya.
         
"Setelah ada jaminan halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), maka peningkatan imunisasi ini terjadi saat perpanjangan pada Oktober, meski demikian tidak signifikan, sebab pelaksanaannya tidak dipaksakan," terangnya.
     
 Lukman Hakim mengatakan sudah berupaya penuh untuk meningkatkan cakupan imunisasi MR, tetapi tetap cakupan Imunisasi MR di Kota Banjarmasin hanya bisa mencapai 53,75%.
       
"Berbagai upaya memang sudah kita lakukan, bahkan menggandeng MUI Kota Banjarmasin supaya masyarakat Banjarmasin yang terkenal agamis bisa menerima imunisasi MR dan memberikan program layanan pemerintah dibidang kesehatan ini pada buah hati mereka," katanya.
         
Lukman Hakim mengklaim cakupan hasil akhir di angka 53,75 % sudah mencapai bahkan melewati target dari walikota Banjarmasin yang semula di awal menargetkan cakupan imunisasi MR tersebut dapat mencapai angka 50%.
       
 "Sebenarnya di angka 53,75% ini sudah di atas target dari pak walikota ya, tapi sangat disayangkan masih jauh dari target skala nasional yang menargetkan pada cakupan angka 85% oleh menteri kesehatan," ucapnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018