Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Lukman Hakim menyampaikan, gerakan imuniasa campak dan Measle-Rubella (MR) bagi anak-anak di daerahnya dilanjutkan hingga Desember 2018.
Menurut dia, di Banjarmasin, Kamis, gerakan imunsasi MR bagi anak dari usia 9 bulan hingga 15 tahun pada tahap pertama dari Agustus hingga September 2018, karena hasilnya masih kurang signifikan, maka ditambah satu bulan lagi hingga 30 Oktober 2018.
Selama tiga bulan gerakan imunisasi MR itu dilaksanakan, kata Lukman, hasilnya yang tersasar baru sekitar 53,75 persen dari target anak-anak sebanyak 176 ribu jiwa di kota ini yang ingin diimunisasi.
"Padahal target nasional itu harusnya mencapai 85 persen pada gerakan imunisasi di bulan Oktober 2019 itu," terangnya.
Dia menyatakan, gerakan imunisasi MR ini dilanjutkan lagi hingga akhir tahun ini atau akhir Desenber 2018, sebagaimana perintah Kementerian kesehatan RI bagi daerah yang belum memenuhi target nasional pada akhir Oktober 2018 lalu.
"Minggu lalu sudah ada pertemuan secara nasional tentang hasil imunisasi MR ini yang bertempat di Jogjakarta, itu akan dievaluasi dan dikaji secara akademisi bagaimana imunisasi ini berjalan di masing-masing daerah, itu ada tiorenya nanti," kata Lukman.
Sehingga, terangnya, akan dimunculkan kebijakan untuk masing-masing daerah, termasuk nantinya di Banjarmasin bagaimana melaksanakan imunisasi MR ini bisa merata kesemua anak.
"Intinya imunisasi MR ini tidak akan pernah berhenti, bahkan mungin akan menjadi program setiap tahunnya," kata Lukman.
Menurut dia, imunisasi MR secara gratis ini akan pihaknya laksanakan sesuai keinginan orangtua, termasuk juga sekolah yang ingin melanjutkan imunisasi kepada semua siswanya.
"Kalau yang biasa itu bisa di puskesma atau pun di posyandu, itu bisa setiap saat," paparnya.
Lukman mengakui, selama ini di Kota Banjarmasin memang belum ditemukan kasus anak yang terjangkit virus MR ini, namun bukan demikian harus lengah terhadap penyakit yang bisa membuat anak lumph hingga kematian tersebut.
"Inikan sebagai bentuk penceganan, tidak mesti harus ada kasus dulu baru dilakukan imunisasi," pungkasnya.
Inubisasi MR di Banjarmasin dilanjutkan
Kamis, 15 November 2018 15:33 WIB