Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan memerintahkan kepada seluruh jajaran Polres kabupaten/kota untuk melakukan razia sebagai bentuk pengawasan terhadap peredaran petasan pada Bulan Ramadhan.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalsel Brigjen Syafruddin Sik di Banjarmasin, Kamis, mengatakan agar setiap Polres yang ada di Kalsel untuk bisa mencegah adanya peredaran petasan di wilayahnya masing-masing.

Pencegahan itu bisa dilakukan dengan cara selalu melakukan pengawasan dan pemantauan serta merazia setiap para pedagang yang berjualan kembang api.

Petasan itu bisa dalam bentuk apa saja, seperti kembang api ledak yang dilontarkan keatas, dan meledak itu sangat berbahaya dan perlu ditertibkan sebelum terjadinya korban.

"Pokoknya yang menimbulkan daya ledak dan dianggap sangat membahayakan langsung saja amankan, saya melarang adanya peredaran petasan di wilayah Kalsel," ucap orang nomor satu dijajaran kepolisian Kalsel itu.

Syafruddin terus mengatakan, petasan yang berupa kembang api ledak itu selain membahayakan juga sangat mengganggu nantinya saat umat Islam melaksanakan ibadah di Bulan Ramadhan.

Untuk itu kepada Polres-Polres terus giat melakukan razia sebagai bentuk cipta kondisi menjelang Bulan Suci Ramadhan yang sebentar lagi dilaksanakan umat Islam.

Selain merazia petasan atau kembang api ledak, polisi juga harus rutin melaksanakan patroli di daerah-daerah rawan tindak kejahatan, apabila terdapat pelaku kejahatan dan pelaku pidana, tindak tegas sesuai aturan yang berlaku.

"Kalsel selama ini termasuk wilayah yang sangat kondusif selama Bulan Ramadhan, dan jarang ada kejadian yang sangat menonjol dan semuanya masih bisa diatasi," kata Kapolda Kalsel itu.

Semoga dalam Bulan Suci Ramadhan yang sebentar lagi dijalankan itu Kalimantan Selatan selalu dalam keadaan nyaman, aman, tertib dan kondusif, dan tidak ada kendala atau kejadian yang bisa membuat semuanya resah.

"Mari kita bersama-sama menjaga Kalsel agar tetap kondusif dan cepat laporkan kepada pihak kepolisian terdekat apabila ada kejadian yang bisa membuat kondisi tidak aman dan mengganggu ketentraman masyarakat," ucap pria yang berbintang satu dipundaknya itu.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012