Tanjung, (Antaranewa.Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tabalong menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan untuk mengembangkan varietas padi gogo inpago di Kecamatan Bintang Ara.
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani menyampaikan kerjasama bidang pertanian ini sebagai upaya meningkatkan produksi padi di wilayah ini.
"Kerja sama dengan LIPI ini diharapkan bisa memajukan sektor pertanian daerah," ungkap Anang.
Varietas padi yang dikembangkan di Desa Bintang Ara Kecamatan Bintang Ara merupakan hasil riset LIPI bersama Pemkab Tabalong.
Uji penanaman padi gogo inpago di lahan bekas perkebunan atau lahan terlantar seluas 25 hektare. Deputi LIPI Hayati mengatakan dua varietas padi gogo yang dikembangkan di Tabalong memiliki keunggulan dapat dipanen pada usia 110 sampai 113 hari sejak benih ditanam.
Selain itu produktivitasnya tinggi dengan potensi hasil rata - rata 4,5 ton gabah kering giling per hektare atau lebih tinggi dari rata - rata produksi nasional sebanyak 3,5 ton per hektare.
"Varietas ini tahan terhadap penyakit blas dan cekaman aluminium yang banyak ditemukan di daerah termasuk Kalimantan Selatan,” jelas Eny.
Pengembangan varietas ini merupakan bagian dari program integritas pertanian mencakup penyediaan pupuk, insektisida, padi dan lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani menyampaikan kerjasama bidang pertanian ini sebagai upaya meningkatkan produksi padi di wilayah ini.
"Kerja sama dengan LIPI ini diharapkan bisa memajukan sektor pertanian daerah," ungkap Anang.
Varietas padi yang dikembangkan di Desa Bintang Ara Kecamatan Bintang Ara merupakan hasil riset LIPI bersama Pemkab Tabalong.
Uji penanaman padi gogo inpago di lahan bekas perkebunan atau lahan terlantar seluas 25 hektare. Deputi LIPI Hayati mengatakan dua varietas padi gogo yang dikembangkan di Tabalong memiliki keunggulan dapat dipanen pada usia 110 sampai 113 hari sejak benih ditanam.
Selain itu produktivitasnya tinggi dengan potensi hasil rata - rata 4,5 ton gabah kering giling per hektare atau lebih tinggi dari rata - rata produksi nasional sebanyak 3,5 ton per hektare.
"Varietas ini tahan terhadap penyakit blas dan cekaman aluminium yang banyak ditemukan di daerah termasuk Kalimantan Selatan,” jelas Eny.
Pengembangan varietas ini merupakan bagian dari program integritas pertanian mencakup penyediaan pupuk, insektisida, padi dan lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018