Banjarmasin (Antaranews kalsel) - Pengamat olahraga Dr Sarmidi mengungkapkan, perekrutan atlet profisional di daerah Provinsi Kalimantan Selatan tidak menggunakan sistem teknologi, namun masih berdasar tradisional.

"Sebenarnya seleksi atlet profisional itu secara teknologi atau ilmiah, diantaranya diukur kekuatan fisik dan mentalnya baru bisa ditentukan tergolong olahraga apa diarahkan," ujarnya saat menjadi narasumber Bimtek penerapan iptek olahraga prestasi di Hotel Victoria Banjarmasin, Rabu.

Menurut mantan Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalsel ini, kebanyakan rekrutmen atlet profisional di daerah ini, baik itu klub atau padepokan olahraga si calon atlet datang dan mau berlatih, si pelatih menerima langdung.

"Ini adalah cara-cara tradisional sebenarnya, karena tidak mengukur dan mengindentifikasi dulu calon atlet itu, untuk kemampuan dasarnya," kata dosen Jurusan Pendidikan Olahraga Kesehatan (JPOK) Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Padahal yang idealnya itu, kata Sarmidi, dalam rekrutmen atlet yang dijadikan profidional berprestasi itu tidak hanya melihat yang bersangkutan senang berolahraga dan mau untuk berlatih, tapi kepada kemampuan atlet yang bisa diukur secara ilmiah.
 
"Negara-negara yang banyak atletnya berprestasi di tingkat internasional itu melakukan langkah semacam itu," tuturnya.

Sebenarnya di Kalsel ini bisa, kata Sarmidi, di mana ada kemauan para pemangku olahraga melaksanakannya, karena hal tersebut tidak terlalu sulit.

Apalagi, sambung dia, teknologi itu sudah ada, dan mudah didapatkan.

"Karena prinsip mencari olahragawan itu kan bukan masal, tapi personal, bisa dilakukan secara ilmiah," terangnya.
 
Sebagaimana yang dilakukan untuk seleksi atlet Pekan Olahraga Nasional (PON), ujar Sarmidi, dilakukan secara ilmiah, di mana hanya sekitar 70 atlet yang masuk dalam pemusatan latihan Wasaka.
 
"Kalau dilakukan dari awal atau dari pencarian calon atlet langkah semacam ini, saya yakin banyak atlet Kalsel yang bisa mengukir prestasi tinggi dipajang nasional bahkan internasional," pungkasnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018