Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Mahasiswa Universitas Islam Negeri atau UIN Antasari Banjarmasin yang terlibat anarkis saat berunjukrasa di DPRD Kalimantan Selatan, September lalu menemui pimpinan lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut di Banjarmasin, Rabu dan meminta maaf.

Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Burhanuddin S.Sos, MPd atas nama pimpinan dan anggota lembaganya menyatakan memberikan maaf atas unjuk rasa anarkis oleh mahasiswa yang membawa bendera salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) di provinsi tersebut.

"Baik secara kelembagaan maupun pribadi dan sebagai orang tua kita bisa menerima permintaan maaf mahasiswa yang berbuat anarkis saat berunjukrasa di DPRD Kalsel, September lalu itu," tuturnya usai pertemuan menjawab wartawan.

"Kita memaklumi unjuk rasa sebagai wahana penyampaian aspirasi. Apalagi pengunjukrasa itu mahasiawa yang notabene penggerak reformasi," lanjut pengganti antarwaktu Ketua DPRD Kalsel dari Partai Golkar tersebut.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel dua periode tersebut menyatakan, pada dasarnya dewan perwakilan rakyat selalu terbuka bagi siapapun untuk menyampaikan aspirasi, termasuk dalam bentuk unjuk rasa.

"Namun kita berharap dalam penyampaian aspirasi atau unjuk rasa harus menjaga situasi dan kondisi agar tetap kondusif," demikian Burhanuddin didampingi Wakil Ketua DPRD Kalsel Asbullah AS SH dari PPP.

Sementara dari perwakilan mahasiswa tersebut selain mengaku salah, juga menyatakan, perbuatan anarkis karena emosi massa yang tidak terkendali.

"Oleh sebab itu, seorang yang bersalah harus meminta maaf. Pernyataan maaf dari DPRD Kalsel tersebut salah satu bahan di persidangan nanti, dan bisa untuk meringankan hukuman," tuturnya.

Walau pihak DPRD Kalsel sudah mencabut pengaduan atas perbuatan anarkis tersebut, kasus itu tetap berlanjut di aparat penegak hukum, karena bukan delik aduan, tetapi termasuk delik umum.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018