Banjarbaru (Antaranews Kalsel ) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Nadjmi Adhani menginstruksikan staf Aparatur Sipil Negara pada Satuan Kerja Perangkat Daerah ikut siaga posko penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di kota itu.

"Kami sudah menginstruksikan staf SKPD ikut siaga di posko penanggulangan karhutla sehingga bisa membantu upaya pemadaman kebakaran yang masih terus terjadi," ujarnya di Banjarbaru, Rabu.

Ia mengatakan, intruksi itu sudah disampaikan kepada seluruh pimpinan SKPD dalam rapat koordinasi bulanan, Senin (1/10) dan langsung dijalankan setiap pimpinan satuan kerja.

Dijelaskan, pihaknya menginginkan ASN terlibat dalam penanggulangan karhutla disamping peran mereka sangat dibutuhkan karena personel lapangan masih sangat kurang.

"Personel penanggulangan dari BPBD masih kurang dan kewalahan menangani karhutla sehingga harus ditambah oleh staf SKPD lainnya yang ikut siaga posko juga turun ke lapangan," ungkapnya.

Menurut dia, jumlah staf ASN yang diturunkan setiap hari sebanyak 2 hingga 4 orang dari setiap SKPD dan bergabung dengan tim terpadu penanggulangan karhutla yang dikoordinir BPBD.

"Staf ASN yang diturunkan harus ikut siaga posko penanggulangan karhutla dan tugas mereka berada di bawah kendali operasi BPBD sebagai koordinator lapangan," ujar dia.

Dikatakan, penanganan karhutla yang dilakukan Pemkot Banjarbaru dibantu berbagai pihak termasuk personel TNI dan Polri sudah maksimal tetapi masih kekurangan personel di lapangan.

"Harapan kami, peran aktif setiap ASN yang ditugaskan membantu menangani karhutla bisa mengurangi titik api agar dampak yang ditimbulkan seperti kabut asap bisa diantisipasi," ucapnya.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru Ahmad Syarief Nizami mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan instruksi wali kota yang meminta setiap SKPD menurunkan stafnya.

"Kami kekurangan personel lapangan yang hanya berjumlah 15 orang sehingga setiap terjadi karhutla selalu kewalahan dan staf SKPD yang diturunkan untuk ikut siaga, sangat membantu," katanya. 

Sementara itu, karhutla yang terjadi di Banjarbaru membakar lahan seluas 650 hektare yang terakumulasi sejak awal Januari hingga Oktober sehingga kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Apalagi, karhutla menyebabkan Kota Banjarbaru diselimuti kabut asap yang berdampak terganggunya penerbangan di Bandara Syamsudin Noor yang terletak di kota tersebut.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018