Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi V DPR RI H Abdul Latief Hanafiah mengharapkan, pengerjaan pengembangan Bandara Sjansudin Noor Banjarmasin segera selesai atau tepat waktu sesuai rencana agar dapat dioperasikan tahun 2019.

Selain itu, Bandara Sjamsudin Noor harus banyak bermanfaat, antara lain, dengan menetapkannya sebagai bandara internasional sehingga bisa untuk penerbangan umrah, ujarnya seusai sebagai pembicara pada "Seminar Aktualisasi Nilai Kepahlawanan Para Pejuang, Penegak NKRI dan Pendiri Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, di Banjarmasin, Sabtu.

Anggota DPR RI asal daerah pemilihan Kalsel itu menjelaskan, maksud bermanfaat banyak tersebut, antara lain, menetapkan status Bandara Sjamsudin Noor di Kota Banjarbaru (sekitar 27 kilometer utara Banjarmasin) sebagai bandara internasional.

Pasalnya, menurut eksponen Angkatan 66 yang bergabung dengan Psrtai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, dari penumpang angkutan udara yang berangkat dan datang tampaknya sudah memungkinkan menetapkan Bandara Sjamsudin Noor menjadi bandara internasional.

"Terlebih masyarakat Muslim di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini hampir sepanjang tahun banyak yang melaksanakan ibadah umrah dengan jumlah orang yang banyak pula," ujarnya.

Begitu pula dengan kesedian beberapa maskapai penerbangan untuk melayani penumpang dari Bandara Sjamsudin Noor tujuan luar negeri sehingga peluang terbuka buat menjadi bandara internasional.

"Memang untuk pelaksanaan ibadah haji atau rukun Islam kelima bagi kaum Muslim `banua` (daerah) kita tidak masalah sejak beberapa tahun belakangan, karena Bandara Sjamsudin Noor berstatus sebagai embarkasi dan debarkasi (keberangkatan-kedatangan)," lanjutnya.

Menurut anggota Komisi V DPR RI yang juga bermitra kerja dengan Kementerian Perhubungan itu, untuk menjadikan Bandara Sjamsudin Noor sebagai bandara internasional mungkin tidak terlalu sulit, apalagi kalau pembangunan pengembangannya sudah rampung.

"Kalau bandara tersebut sudah selesai, mungkin tinggal menyiapkan perangkat penunjang sebagai bandara internasional, seperti Keimigrasian, serta Bea dan Cukai," lanjut putra dari Hanfiah (Menteri Agraria era Presiden Soekarno) asal Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel tersebut.

Oleh karena itu pula, semua pihak terkait harus menyiapkan sejak dini agar pada saatnya nanti ketika resmi/secara formal Bandara Sjamsudin Noor berstatus bandara internasional tidak ada permasalahan lagi, demikian AL Hanafiah. (KR-SKR).
 

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018